Luncurkan Reksadana ETF LQ45, Mandiri Investasi Siapkan Strategi Ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Mandiri Manajemen Investasi meluncurkan Reksadana Mandiri ETF LQ45 (XMLF) hari ini (6/3). Reksadana Mandiri ETF LQ45 adalah reksadana yang berinvestasi pada saham-saham blue chip yang masuk di dalam Indeks LQ45.

Peluncuran itu dilakukan setelah Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meluncurkan SEOJK Nomor 5 Tahun 2022 tentang Produk Asuransi Yang Dikaitkan Dengan Investasi (SEOJK PAYDI). SEOJK PAYDI membatasi produk unit link asuransi jiwa masuk ke reksadana berbasis saham, termasuk reksadana ETF.

Direktur Mandiri Investasi Arief Budiman pun tak menampik bahwa SEOJK PAYDI adalah tantangan bagi kinerja reksadana ETF di Indonesia belakangan ini.


“Namun, ETF tetap bisa menjadi alternatif baru bagi para investor di masa mendatang. Reksadana ETF ini sesuai untuk investor yang ingin investasi jangka panjang,” ujar Arief kepada Kontan.co.id, Senin (6/3).

Baca Juga: Mandiri Manajemen Investasi Luncurkan Reksadana Mandiri ETF LQ45

Terkait target dana kelolaan alias asset under management (AUM) Reksadana Mandiri ETF LQ45, Arief mengaku pihaknya tak menerapkan target yang agresif di tahun 2023.

“Kami menetapkan target AUM Reksadana Mandiri ETF LQ45 di tahun 2023 sebesar Rp 100 miliar,” ungkap dia.

Arief mengatakan, strategi yang diterapkan pihaknya agar Reksadana Mandiri ETF LQ45 berkinerja baik adalah dengan menyasar pasar besar, khususnya ke sesama institusi.

“Kami ingin memanfaatkan channel institusi yang kenal dengan Mandiri untuk distribusi reksadana ETF ini. Selain itu, kami juga menyasar pasar retail,” kata dia.

Baca Juga: Meski Masih Minus, Prospek Reksadana ESG Bakal Menarik

Direktur Utama Mandiri Investasi Aliyahdin Saug (Adi) mengatakan, Reksadana Mandiri ETF LQ45 memiliki dua keunggulan utama, yaitu likuid dan fleksibel serta investasi yang transparan dengan biaya yang kompetitif.

“Kami optimistis bahwa produk investasi terbaru ini akan mendapat sambutan positif dari investor domestik dan asing,” tutur Adi.

Adi mengatakan, investor bisa melakukan transaksi Reksa Dana Mandiri ETF LQ45 melalui Perusahaan Sekuritas dengan dua metode pembelian, yaitu dengan melakukan pembelian melalui pasar primer dan/atau pasar sekunder. Pasar primer adalah pasar di mana efek-efek diperdagangkan untuk pertama kalinya sebelum dicatatkan di Bursa Efek Indonesia.

Pada pasar primer, yang bertindak sebagai perantara perdagangan efek adalah Mandiri Sekuritas sebagai diler partisipan yang bekerja sama dengan Mandiri Investasi dalam melakukan transaksi penjualan maupun pembelian unit penyertaan.

“Transaksi jual-beli di pasar primer dapat dilakukan dengan minimal pembelian 1 basket (1.000 lot atau 100.000 unit penyertaan),” ungkap Adi.

Baca Juga: Return Reksadana ESG Tahun 2022 Negatif, Intip Prospek Tahun Ini

Sementara, pasar sekunder adalah pasar di mana efek-efek yang telah dicatatkan di Bursa Efek diperjualbelikan. Pada pasar ini, yang berperan sebagai perantara perdagangan efek adalah perusahaan sekuritas. Investor dapat membeli dan menjual Unit Penyertaan Mandiri ETF LQ45 melalui perusahaan sekuritas.

Adi menuturkan, transaksi jual-beli di pasar sekunder dapat dilakukan dengan minimal pembelian yang lebih rendah, yaitu 1 lot atau 100 unit penyertaan.

Harga transaksi tersebut, kata Adi, ditentukan oleh perusahaan sekuritas secara real-time mengikuti harga pasar pada saat transaksi dilakukan.

“Sampai saat ini, yang tercatat sudah ada 3 institusi yang membeli Reksadana Mandiri ETF LQ45 di pasar primer,” katanya.

Chief Investment Officer Ernawan Rahmat Salimsyah mengatakan, harga Reksadana Mandiri ETF LQ45 adalah Rp 952.

“Sehingga, di pasar primer harganya Rp 95 juta per basket. Sementara, di pasar sekunder Rp 95.200 per unit penyertaan,” kata Rahmat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati