Lundin akuisisi aset Freeport di Cile US$ 1,8 M



TORONTO. Harga komoditas dunia yang tengah loyo, dimanfaatkan Lundin Mining Corporation untuk melancarkan aksi akuisisi. Yang terbaru, perusahaan tambang mineral asal Kanada itu berniat membeli saham mayoritas atas konsesi tambang tembaga Candelaria di Cile, milik Freeport McMoran Inc.

Freeport kini memiliki 80% saham tambang Candelaria. Sisanya 20% saham, dikuasai investor asal Jepang, yakni Sumitomo Corporation dan Sumitomo Metal Mining Co. Untuk membeli 80% saham di tambang Candelaria, Lundin harus merogoh kocek US$ 1,8 miliar.

Lewat aksi ini, Lundin berharap bisa membangun struktur yang kokoh untuk menjadi pemasok bahan tambang logam terbesar di dunia. Saat ini, Lundin telah beroperasi sejumlah negara, antara lain di Spanyol, Swedia, Portugal, serta memiliki 24% saham tambang milik Freeport McMoran Copper & Gold Inc. di Kongo.


Dalam pernyataan resmi yang dikutip Bloomberg, Rabu (8/10),  manajemen Lundin menyebut,  akuisisi akan dibiayai dari sejumlah sumber. Yakni, Lundin akan merilis senior secured debt senilai US$ 1 miliar. Selain itu, Lundin juga akan menerbitkan saham baru senilai US$ 600 juta.

Aksi ini bakal menjadi aksi akuisisi terbesar Lundin. Produksi tembaga Lundin pun bakal melonjak dua kali lipat pasca pembelian tersebut. "Transaksi ini menambah wilayah operasional serta diversifikasi produk," tutur Paul Conibear, Chief Executive Officer (CEO) Lundin.

Asal tahu saja, setahun lalu, tepatnya Juni 2013, Lundin sepakat membeli konsesi tambang nikel dan tembaga milik Rio Tinto Group yang berlokasi di Michigan. Banderol harga yang dipatok Rio Tinto untuk melepas tambang di Michigan mencapai US$ 315 juta.

Freeport pangkas utang

Bagi Freeport, aksi pelepasan aset tersebut bertujuan untuk mengurangi utang perusahaan. Asal tahu saja, utang produsen tembaga terbesar di dunia itu melonjak hampir enam kali lipat menjadi sekitar US$ 20 miliar pada tahun 2013.

Lonjakan utang tersebut terjadi pasca akuisisi dua perusahaan minyak dan gas (migas) oleh Freeport di tahun 2013. Saat ini, Freeport berencana memotong utang menjadi US$ 12 miliar hingga tahun 2016.

Harga tembaga saat ini memang sedang tertekan. Kemarin, di bursa komoditas Comex di New York, tembaga diperdagangkan di level US$ 3,04 per pon. Harga tersebut sudah terpangkas 6,8% sejak 3 bulan terakhir. Penurunan harga dipicu pelemahan permintaan dari wilayah Eropa dan China, sebagai konsumen terbesar.

Editor: Hendra Gunawan