Luno Menambah Penawaran Aset Kripto Menjadi 23 Koin



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Aplikasi investasi aset kripto, Luno, menambah tiga pilihan investasi aset kripto di platformnya. Langkah ini menjadikan jumlah koin yang ditawarkan Luno menjadi 23. Koin-koin baru tersebut adalah Tron (TRX), Synthetix (SNX) dan The Graph (GRT).

Interim Country Manager Luno Indonesia Aditya Wirawan mengatakan, pihaknya senantiasa melakukan survei terhadap pelanggan Luno terkait pilihan investasi yang diharapkan. Oleh karena itu, perusahaan memperluas seleksi aset kriptonya.

Untuk menjamin adanya layanan dengan kualitas yang semakin baik bagi para pelanggan, perusahaan juga melakukan proses yang ketat sebelum menambahkan suatu aset kripto. "Proses-proses ini memungkinkan kami memberikan pengalaman kripto yang aman bagi para pelanggan kami, seperti yang mereka inginkan," dalam keterangan resmi, Senin (20/5).


Luno melakukan proses yang menyeluruh ketika menambahkan aset kripto untuk diinvestasikan oleh para pelanggan, berdasarkan kriteria hukum, risiko dan keamanan teknis yang ketat. Namun, ia menegaskan bahwa proses itu bukanlah dukungan terhadap suatu aset kripto tertentu ataupun potensinya sebagai investasi.

Baca Juga: Apa yang Terjadi Setelah Halving Bitcoin di Bulan April?

"Luno selalu menyarankan pelanggan untuk mempelajari terlebih dahulu dan menerapkan kebijaksanaan dalam memilih," sambungnya.

Ia menuturkan, koin-koin baru ini memberikan pilihan investasi yang semakin beragam untuk dijelajahi dan diversifikasi portofolio pelanggan. Aplikasi investasi Luno dirancang agar pelanggan memiliki akses mudah kepada seluruh informasi yang diperlukan untuk mengambil keputusan yang bijak.

TRX bertujuan menjadi dasar bagi internet terdesentralisasi. Pengguna bisa menciptakan aplikasi terdesentralisasi (dApp) dan konten tanpa bergantung pada perantara sentral.

"Slogan Tron adalah 'Desentralisasi Web' dan fokus utama mereka hiburan, para pembuat konten dan konsumennya bisa berinteraksi secara langsung," tulisnya dalam keterangan resmi, Senin (20/5).

Baca Juga: Luno Indonesia : Spot ETF Bitcoin Jadi Tonggak Sejarah Baru di Dunia Kripto

SNX adalah ekosistem trading terdesentralisasi yang dibangun di Ethereum. Synthetix memaparkan pengguna kepada berbagai aset seperti saham, komoditas, mata uang fiat, bahkan aset kripto lain, tanpa perlu memiliki aset yang mendasarinya. Hal ini dilakukan dengan menciptakan ‘synth’, atau aset dunia nyata ‘synthetic’ versi digital yang bisa dipertukarkan di jaringan Synthetix.

GRT adalah protokol indeks dan query untuk data blockchain. The Graph memungkinkan pengembang mengakses dan mengambil data dari blockchain, sehingga memudahkan pembuatan aplikasi terdesentralisasi (dApp).

"Cara kerja The Graph mirip dengan mesin pencarian Google. Perbedaannya adalah Google mengindeks dan mengambil data dari internet, sedangkan The Graph mengambil data dari blockchain," pungkas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati