Lusa, LKPP umumkan hasil lelang obat BPJS



JAKARTA. Pemerintah belum juga mengumumkan hasil dari lelang obat untuk program BPJS Kesehatan yang sempat mundur. Padahal, seharusnya lelang ini diumumkan pada pertengahan tahun.

Menurut Ketua Umum Gabungan Pengusaha (GP) Farmasi, Dorojatun Sanusi, seharusnya tanggal 17 Maret 2016 sudah diumumkan, namun diundur lagi jadi akhir bulan.

"Kasihan produsenya, mereka jadi tidak bisa mempersiapkan stok obat agar ketersediaanya terjaga. Seharusnya bisa dipersiapkan dari awal tahun," kata Dorojatun kepada Kontan (22/3).


Dari Asosiasi hanya berharap hasil pengumuman lelang ini dapat segera diumumkan dalam waktu dekat. Namun, Dorojoatun menjelaskan, dengan tertundanya lelang obat konsumsi belum tentu dapat mengurang. "Kami masih tunggu hasilnya," kata Dorojatun.

Sebagai informasi, dari catatan GP Farmasi, total bisnis obat untuk BPJS ini porsinya bisa mencapai 60% dari total omzet penjualan farmasi domestik di kisaran Rp 60 triliun. Artinya omzet bisnis obat yang diske BPJS bisa mencapai Rp 36 Triliun.

Dikonfirmasi kepada Lembaga Kebijakan Barang dan Jasa (LKPP), Pihaknya menepis dugaan lelang obat kembali mundur bulan ini. "Engga la, sudah bergulir dan saat ini sedang masa akhir evaluasi," kata Ketua Umum LKPP Agus Prabowo.

Dia menjelaskan, piching sudah dilakukan dari awal bulan, lalu pada 24 Maret nanti akan diumumkan hasilnya di website. Kemudian ada masa sanggah pada tanggal 20 Maret 2016.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dikky Setiawan