Mabes TNI usut dugaan keberpihakan Babinsa



JAKARTA. Kepala Dinas Penerangan Mabes TNI Angkatan Darat Brigjen Andika Perkasa menyebutkan, saat ini pihaknya sedang menelusuri kebenaran berita anggota bintara pembina desa (Babinsa) yang diduga mengarahkan memilih satu pasang capres di Jakarta Pusat.Menurut dia Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Budiman, memerintahkan Wakil Asisten Pengamanan Kasad untuk segera mengusut tuntas dugaan hal itu."Beliau sama sekali tidak akan mentolelir kalau memang ada, dan akan ditelusuri sampai ujungnya," kata Andika saat dihubungi, Jumat (6/6).Lebih lanjut soal, hukuman yang akan diterima jika terbukti benar, pihaknya melihat dari apa kesalahannya oknum tersebut."Hukumanya tergantung temua, tapi yang jelas pak KSAD sudah mengaskan berkali-kali tidak ada cerita kita tidak netral. Apapun alasanya itu tidak bisa diterima karena itu memang perintah instruksi dari beliau dan gak ada isntruksi lain," jelasnya.Andika juga mengatakan bahwa pihaknya tidak mentolelir tindakan keberpihakan TNI AD terhadap partai politik."Yang jelas kita mengsusut dulu, nanti baru kita tentukan hukumanya," katanya.Sebelumnya diberitakan, seorang oknum anggota TNI Babinsa diketahui melakukan pendataan serta keberpihakan terhadap salah satu calon presiden. Tidak hanya mengumpulkan data, oknum tersebut juga memaksaakan agar warga memilih pasangan Capres dan Cawapres. Pendataan tersebut dilakukan oknum TNI Untuk diketahui, di perumahaan tempat tinggal Rifki, 90 persen warganya adalah keturunan Tionghoa dan beragama Kristen.Kejadian keberpihakan Babinsa TNI di Jakarta Pusat ini merupakan tamparan keras bagi Presiden SBY, pasalnya sebelum kejadian ini berlangsung Presiden SBY sudah mengingatkan berkali kali kepada seluruh jajaran Institusi Polri dan TNI agar bersikap netral dalam Pilpres 9 Juli 2014 nanti.Bahkan di hadapan 200 perwira tinggi TNI/Polri dalam pertemuan di Kementerian Pertahanan, Senin (2/6/2014) lalu, Presiden SBY sempat menunjukkan kemarahannya dengan menyebut, ada jenderal aktif yang tidak netral dalam menghadapi Pemilihan Presiden 2014. (Wahyu Aji)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Yudho Winarto