KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kemacetan panjang terjadi di Ruas Tol Prof DR Ir Soedijatmo yang akan mengarah ke Bandara Soekarno-Hatta, Selasa (10/11). Bahkan dikabarkan sampai lumpuh lantaran kendaraan tak bisa bergerak.

Hal tersebut dikarenakan banyak kendaraan dari organisasi masyarakat Front Pembela Islam (FPI) yang parkir di jalan tol menyambut kedatangan Rizieq Shibab.

"Lalu-lintas Soekarno-Hatta yang masuk tol maupun yang keluar tol tersumbat kendaraan penjemput Habib Rizieq. Kendaran penjemput pada parkir di tol sehingga menumpuk," ucap Wakasat Lantara Polres Bandara Soekarno-Hatta AKP Tugiyo dalam keterangannya.

Baca Juga: JMTO: Gerbang Tol Cimanggis 4 dan 5 dibuka siang ini

Jasamarga Metropolitan Tollroad (JTT) yang merupakan pengelola ruas tol tersebut juga mengatakan bila dampak dari hal tersebut membuat kemacetan panjang hingga 7 km.

"Kepadatan yang terjadi di Bandara Soekarno-Hatta sejak pukul 04.00 WIB berdampak hingga jalan Prof Dr Ir Soedijatmo," ucap Marketing Communication Department Head Jasamarga Metropolitan Tollroad Irra Susiyanti, dalam keterangannya.

Menurut Irra, JMT sudah melakukan koordinasi dengan kepolisian guna pengaturan lalu lintas untuk mengurai kepadatan di jalan tol. Bagi pengguna jalan yang menuju Bandara Soerkarno-Hatta akan diputar balikkan di U-Turn kilometer 30+800.

"Kami menghimbau pengguna jalan yang akan menuju Bandara dapat menggunakan jalur alternatif, tetap berhati-hati, patuhi batas kecepatan berkendara di jalan tol," kata Irra.

Baca Juga: Akses menuju Bandara Soekarno-Hatta macet, Polisi lakukan contraflow

Untuk rute alternatif, dari informasi yang disampaikan akun Twitter resmi Traffic Management control (TMC) Polda Metro Jaya, menyarankan agar masyarakat melewati Rawa Bokor, Batu Ceper, Tanggerang. (Stanly Ravel)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Macet 7 Km, Kendaraan ke Arah Bandara Soekarno-Hatta Diminta Putar Balik"

Selanjutnya: Kemacetan Tol akses Bandara Soekarno-Hatta capai 7 km jelang kedatangan Rizieq Shihab

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi