Macron dan Le Pen lolos, euro melompat tinggi



LONDON. Posisi euro menguat pasca hasil perhitungan cepat pemilu Prancis dirilis. Saat market dibuka Minggu malam (23/4), euro menembus posisi tertinggi dalam 5,5 bulan terakhir terhadap dollar AS. Hasil exit polls mengindikasikan kemenangan untuk pemimpin liberal Emmanuel Macron.

Data yang dihimpun Reuters menunjukkan, euro melompat ke posisi US$ 1,09395 pada awal perdagangan semalam dan ditutup di level US$ 1,0723. Dengan demikian, dalam kurun waktu sehari, euro melompat 2%.

Penguatan euro terjadi setelah hasil sejumlah polling perhitungan cepat pemilu Prancis menunjukkan kandidat independen Macron memimpin pada pemilu putaran pertama Prancis. Hasil polling yang sama mengindikasikan kandidat sayap kanan Marine Le Pen berada di posisi kedua. Keduanya akan kembali bertarung pada pemilu presiden putaran kedua yang akan dihelat 7 Mei 2017 mendatang.


"Penawaran untuk safe haven sepertinya mulai meninggalkan pasar surat utang AS sehingga menstabilkan posisi EUR/USD. Seiring berkurangya risiko kredit di kawasan Eropa, hal ini akan mendongkrak arus dana yang masuk ke pasar saham sehingga mendorong EUR/USD," jelas Sebastien Galy, director of forex strategy Deutsche Bank seperti yang dikutip CNBC.

Macron, yang akan menjadi presiden termuda dalam sejarah Prancis, diketahui sangat pro-Eropa. Investor meyakini bahwa dia akan dengan mudah memenangkan pemilu melawan Le Pen pada putaran II.

"Dengan tergesernya posisi Melenchon (kandidat sayap kiri) di putaran dua, kecemasan market saat ini beralih ke persaingan antara Macron dan Le Pen. Meski demikian, melihat hasil polling yang dilakukan beberapa bulan terakhir yang menunjukkan kemenangan Macron atas Le Pen, sepertinya market akan dibuka dengan tone yang sangat positif," urai Simon Derrick, chief market strategist BNY Mellon.

Derrick memprediksi, nilai tukar EUR/USD akan berada di 1,09/1,10.

Data Reuters juga menunjukkan, euro menguat 1,5% terhadap poundsterling menjadi 85 pence. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie