KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di masa pandemi, permintaan produk etanol naik signifikan seiring dengan kebutuhan produk-produk kebersihan. Emiten produsen etanol, PT Madusari Murni Indah Tbk (
MOLI) memproyeksikan volume penjualan etanol di tahun ini capai 80.000 kiloliter (KL) Asal tahu saja, jumlah itu setara dengan kapasitas produksi terpasang dari pabrik MOLI. Direktur MOLI Jose G. Tan menjelaskan, pandemi Covid-19 yang merebak sejak awal tahun 2020 menyebabkan permintaan global terhadap etanol membludak. Mengingat etanol merupakan bahan baku pembersih tangan, disinfektan, dan antiseptik untuk memerangi penyebaran virus Covid-19.
"Oleh karena itu, perusahaan melakukan segala upaya untuk mempertahankan produksi etanol pada kapasitas penuh sepanjang tahun 2020 untuk memastikan pasokan etanol yang berkelanjutan bagi produsen produk-produk kebersihan tersebut," kata dia kepada Kontan.co.id, Jumat (2/7). Tak cukup hanya memacu kapasitas penuh pabrik, Jose bilang, MOLI melalui anak usahanya PT Sumber Kita Indah, terpaksa mengupayakan tambahan volume etanol mentah dari sumber eksternal untuk memenuhi permintaan produsen lokal handsanitizer dan disinfektan dalam memenuhi kebutuhan produksi mereka pada tahun 2020.
Baca Juga: Beban bertambah, laba bersih Madusari Murni Indah (MOLI) tetap turun 49% di kuartal I Alhasil, volume penjualan MOLI mencapai tingkat yang belum pernah dicapai sebelumnya yaitu sebesar 96.990 KL pada tahun 2020. Jumlah ini naik 21% dari penjualan di 2029 yang sebesar 80.346 KL. Melansir laporan keuangan 2020, pendapatan bersih MOLI tumbuh 31,19% yoy menjadi Rp 1,47 triliun. Penjualan dari segmen etanol pun melesat 37% di tahun lalu.
Seiring naiknya pendapatan, laba bersih yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk MOLI juga ikut terkerek hingga 31,8% yoy menjadi Rp 66,09 miliar. Namun, di tahun ini manajemen MOLI memperkirakan beberapa pengusaha lokal akan mengajukan izin impor etanol dari sumber eksternal. "Oleh karena itu, perusahaan menargetkan volume penjualan pada tahun 2021 kembali ke kapasitas produksi terpasang sebesar yakni 80.000 KL per tahun," kata Jose.
Editor: Anna Suci Perwitasari