KONTAN.CO.ID - KOPENHAGEN - Grup pelayaran asal Denmark A.P. Moller-Maersk memperkirakan permintaan pengiriman barang dari seluruh dunia pada tahun depan akan meningkat. Dalam pernyataan hari Kamis (31/10) mereka memperkirakan permintaan yang kuat untuk pengiriman barang di seluruh dunia akan terus berlanjut dalam beberapa bulan mendatang.
Baca Juga: Maersk Optimis Permintaan Global Transportasi Peti Kemas Terus Tumbuh di 2024 Meskipun demikian mereka tidak berharap untuk melanjutkan pelayaran melalui Terusan Suez hingga jangka panjang 2025.
Keengganan melintasi Terusan Suez lantaran maraknya serangan terhadap kapal-kapal dagang yang melintas di Laut Merah oleh kelompok bersenjata Houthi. Houthi yang mendapatkan dukungan dari Iran telah dianggap mengganggu rute pelayaran dari perusahaan Barat di Kawasan lalu lintas kapal global.
Baca Juga: Houthi Yaman Menyerang 3 Kapal di Laut Merah dan Laut Arab pada Senin (28/10) Terusan Suez penting bagi perdagangan timur-barat, dengan pengalihan rute pengiriman yang berkepanjangan mendorong tarif angkutan menjadi lebih tinggi dan menyebabkan kemacetan di pelabuhan-pelabuhan Asia dan Eropa. "Tidak ada tanda-tanda de-eskalasi dan tidak aman bagi kapal-kapal atau personel kami untuk pergi ke sana ... Harapan kami saat ini adalah bahwa hal itu akan berlangsung hingga tahun 2025," kata Kepala Eksekutif Maersk, Vincent Clerc kepada wartawan. Maersk, yang dipandang sebagai barometer perdagangan dunia, mengatakan pada bulan Januari bahwa mereka akan mengalihkan semua kapal kontainer dari rute Laut Merah di sekitar Tanjung Harapan Afrika untuk masa mendatang.
Baca Juga: Maersk Optimis Permintaan Global Transportasi Peti Kemas Terus Tumbuh di 2024 Perusahaan tersebut mengatakan pada hari Kamis bahwa mereka telah melihat permintaan yang kuat pada kuartal ketiga terutama didorong oleh ekspor dari Tiongkok dan Asia Tenggara. Clerc mengatakan bahwa ia tidak melihat tanda-tanda perlambatan volume dari Eropa atau Amerika Utara dalam beberapa bulan mendatang.
Maersk juga mengonfirmasi laba kuartal ketiga awal yang kuat yang dirilis pada tanggal 21 Oktober didorong oleh tarif angkutan yang tinggi, ketika perusahaan tersebut juga menaikkan perkiraan setahun penuhnya dengan mengutip permintaan yang kuat dan gangguan yang terus berlanjut pada pengiriman di Laut Merah. Saham Maersk naik 2,4% pada pukul 09.57 GMT.
Editor: Syamsul Azhar