KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Industri tekstil dan produk tekstil (TPT) nasional terus terpuruk dalam delapan tahun terakhir. Gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) pun kian meluas, dengan tudingan mengarah pada adanya mafia kuota impor. Dalam dua tahun terakhir, asosiasi tekstil mencatat sekitar 250 ribu pekerja terkena PHK akibat penutupan 60 pabrik sepanjang 2023–2024. Sementara Konfederasi Serikat Pekerja Nasional (KSPN) melaporkan tambahan pengurangan 400 ribu tenaga kerja hingga Agustus 2025, mayoritas di sektor TPT dan alas kaki. Baca Juga: Dibayangi Deindustrilisasi, Industri TPT Menanti Kebijakan Pemerintah
Mafia Kuota Impor Dituding Jadi Penyebab Gelombang PHK di Industri Tekstil
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Industri tekstil dan produk tekstil (TPT) nasional terus terpuruk dalam delapan tahun terakhir. Gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) pun kian meluas, dengan tudingan mengarah pada adanya mafia kuota impor. Dalam dua tahun terakhir, asosiasi tekstil mencatat sekitar 250 ribu pekerja terkena PHK akibat penutupan 60 pabrik sepanjang 2023–2024. Sementara Konfederasi Serikat Pekerja Nasional (KSPN) melaporkan tambahan pengurangan 400 ribu tenaga kerja hingga Agustus 2025, mayoritas di sektor TPT dan alas kaki. Baca Juga: Dibayangi Deindustrilisasi, Industri TPT Menanti Kebijakan Pemerintah
TAG: