Magnet dari Pengabdi Setan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA.  Industri film tanah air tengah naik daun. Beragam genre film kini sudah mendapat tempat di hati para penonton lokal. Mulai dari komedi, cinta, hingga yang tengah naik daun saat ini adalah film seram alias horor.

Malah satu satu film yang kini sedang hits memecahkan rekor menjadi film horor lokal terlaris sepanjang masa. Film yang masih tayang di sejumlah bioskop tersebut yaitu Pengabdi Setan garapan sang sutradara Joko Anwar.

Menurut data dari situs filmindonesia.or.id, Pengabdi Setan nangkring menjadi film terlaris kedua sepanjang tahun ini dibawah sang jawara Warkop Jangkrik Boss Part 2 yang mengantongi jumlah penonton lebih dari 4 juta orang. Sedangkan Pengabdi Setan sudah tembus 3,84 juta penonton (lihat tabel).


Menurut Joko Anwar, sang sutradara Pengabdi Setan, lagi naik daunnya film horor saat ini tidak menunjukkan kalau film horor sedang digandrungi para penonton. Sebab, setiap genre film justru punya potensi pasar yang sama. Apalagi saban tahun, pasti ada produser yang membuat film horor di tanah air.

Ia sendiri tidak menyangka jumlah penonton Pengabdi Setan bakal membludak. Pasalnya, biaya untuk membuat film tersebut tidak terlalu bombastis. Atau kalau diukur untuk kategori film nasional, masuk kategori budget medium to low. Yaitu cuma sekitar Rp 4 miliar saja.

Menurutnya, ada tiga kategori jumlah dana dalam sebuah film. Pertama, biaya film hingga Rp 4 miliar masuk kategori medium to low. Kedua, anggaran film dari Rp 5 miliar sampai Rp 6 miliar di kategori medium. Ketiga, kategori bid budget adalah lebih dari Rp 10 miliar.

Sayang, Joko tidak merinci soal target jumlah penonton dari film tersebut termasuk penghasilan. Namun ia memberi rumusan, kalau pihaknya, dari rumah produksi mendapat jatah Rp 17.500 per penonton dari tiket masuk. Nah, bila jumlah penonton sudah tembus 3,9 juta, maka dirinya sudah mendapat omzet Rp 66,5 miliar.

Melihat hasil tersebut, Joko mengaku dirinya belum punya rencana untuk membuat film horor lagi, termasuk film yang ainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Markus Sumartomjon