Mahaka masih fokus kembangkan radio



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis radio masih tetap eksis. Meski terjadi pergeseran pola konsumsi informasi dari media konvensional ke platform digital yang berkembang cepat, masih ada saja pangsa pasar pendengar radio.

Salah satu perusahaan yang masih menjalankan usaha radio adalah PT Mahaka Radio Integra Tbk (MARI), yang  yakin bisnis radio  masih memiliki prospek cerah. Pasalnya, radio mampu bersinergi dengan platform media digital.

"Kami berencana mengeluarkan produk digital berbasis aplikasi smartphone untuk semakin meningkatkan jangkauan pendengar radio," kata  Direktur Utama PT Mahaka Radio Integra Tbk Adrian Syarkawie, Kamis (28/6).


Alhasil, tujuh stasiun radio milik emiten dengan kode saham MARI di Bursa Efek Indonesia ini bisa diakses via telepon cerdas. Saat ini, Mahaka menguasai tujuh kanal radio dan enam di antaranya mengudara di wilayah Jakarta.

Adapun ketujuh stasiun radio itu adalah Gen FM Jakarta, Gen FM Surabaya, Jak FM, Mustang FM, Kis FM, Most Radio, dan Hot FM.

Adrian mengungkapkan, investasi MARI ke platform digital dilakukan secara bertahap. Tahun ini, belanja modal yang dikeluarkan untuk kebutuhan tersebut mencapai Rp 5 miliar. Namun untuk keseluruhan keperluan belanja modal tahap digitalisasi mencapai 15% dari target pendapatan di tahun 2018.

Perusahaan ini menargetkan pendapatan tumbuh 20% hingga akhir tahun nanti. Sementara raihan pendapatan MARI tahun 2017 senilai Rp 130 miliar. Jika diasumsikan pendapatan MARI bisa mencapai target Rp 156 miliar, maka belanja modal disiapkan sekitar Rp 23 miliar.

Adrian merinci, sebagian belanja modal digunakan untuk rebranding empat radio yang sebelumnya diakuisisi, yakni Mustang FM, Kis FM, Hot FM, dan Most Radio.

Namun menilik laporan keuagan tahun lalu, Mahaka mengalami penurunan laba sebesar Rp 11 miliar, dibandingkan Rp 42,6 miliar di tahun 2016 menjadi Rp 32,5 miliar pada 2017. Padahal periode tersebut pendapatan MARI tumbuh 17% dari Rp 111,6 miliar di 2016 menjadi Rp 130 miliar di 2017.

Adrian menjelaskan, penurunan laba tidak terlepas dari  pembelian ketiga radio tersebut. "Banyak belanja operasionalnya dan kontribusinya belum masuk di tahun 2017," ujarnya.

Apabila merujuk lagi di laporan keuangan perseroan, memang untuk beban umum dan administrasi naik 51% dari Rp 54,3 miliar pada 2016 menjadi Rp 82,3 miliar di 2017.

Setelah merampungkan tahap akuisisi, MARI akan fokus  ke proses rebranding . Harapannya,  agar mampu menyasar segmen yang masing-masing berbeda.

Menurut Adrian, akuisisi tiga kanal radio di tahun 2017 itu untuk meningkatkan pangsa pasar. "Dengan akuisisi pangsa pasar radio MARI meningkat dari 23% menjadi 43,3%," paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati