Mahasiswa Hong Kong ancam lumpuhkan pemerintahan



HONG KONG. Pimpinan gerakan mahasiswa pro-demokrasi Hong Kong mengancam akan menduduki kantor pemerintahan jika permintaan mereka akan pemilihan umum langsung dan pengunduran diri pimpinan Hong Kong tidak dipenuhi. Hingga saat ini, pemerintah masih berupaya untuk melakukan perundingan dengan gerakan ini.

Kemarin (1/10), aksi demonstrasi sudah berlangsung selama enam hari. Salah seorang pemimpin aksi memprediksi, pada pukul 21.00 malam tadi, jumlah warga yang bergabung aksi demonstrasi sudah mencapai 200.000 orang. Pasca tengah malam, ratusan orang melakukan long march ke kantor Chief Executive Leung Chun-ying.

Sementara itu, Regina Ip, salah seorang anggota eksekutif Hong Kong menjelaskan, dirinya sudah berupaya untuk mengontak pimpinan pelaksana aksi demonstrasi.


Ip memutuskan untuk turun tangan setelah melihat siaran televisi di mana polisi anti huru hara Hong Kong menembakkan gas airmata ke mahasiswa Hong Kong.

Sebelumnya, pada perayaan hari Kemerdekaan China, pimpinan Hong Kong membela rencana China untuk menentukan kandidat pada pemilu pimpinan pertama Hong Kong yang akan dilaksanakan pada 2017 mendatang. Rencana ini semakin membuat mahasiswa Hong Kong, kelompok oposisi, dan kelompok masyarakat meradang.

"Anda pikir Anda bis memerintah negara kami. Jika Anda tidak merespon permintaan warga Hong Kong, kami akan melumpuhkan pemerintahan," jelas Alex Chow, secretary general of the Hong Kong Federation of Students.

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie