KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Belakangan ini marak kasus sejumlah mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) yang terlilit kasus pinjaman online. Bahkan, seorang mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB membeberkan kerugian akibat pinjol ini mencapai miliaran rupiah. Adapun, Wakapolresta Bogor Kota AKBP Ferdy Irawan menyebut, nilai kerugian akibat pinjol mencapai Rp 2,1 miliar. Kejadian ini dilatarbelakangi lantaran mahasiswa yang mengikuti kepanitiaan di kampus dan membutuhkan dana. Pasalnya, kebutuhan akan dana tersebut mengingat dana yang diberikan dari kampus sangat minim dan sulit untuk mendapatkan kucuran dana dari sponsor.
"Ada seseorang yang menawarkan project kerja sama dengan imbalan sekian persen dari penjualan tokonya," kata sumber Kontan.co.id, Kamis (17/11). Masalahnya, tersangka menipu mahasiswa dengan memberikan janji mendapatkan keuntungan dari bisnisnya dan akan melunasi pinjaman online yang digunakan untuk transaksi.
Baca Juga: Polisi: Mahasiswa IPB yang Jadi Korban Pinjol Sudah Ada 331 Orang Pelaku meminta dana digunakan untuk melakukan transaksi di toko online milik pelaku. Dari setiap nominal transaksi itu, mahasiswa dijanjikan mendapatkan komisi 10% dan cicilan dibayarkan oleh pelaku. Namun, hingga saat ini, pelaku tidak pernah memenuhinya janjinya. Alhasil, mahasiswa dikejar debt collector karena bunga pinjaman semakin besar. "Mahasiswa dan IPB jadi pusing," tuturnya. Mahasiswa tersebut menegaskan, dana yang dipinjam tersebut bukan untuk uang jajan mahasiswa, akan tetapi untuk kebutuhan kepanitiaan mahasiswa. Dia bilang, kebutuhan memenuhi rancangan anggaran biaya (RAB) kegiatan kepanitiaan, maka dari itu ada seseorang yang menawarkan hal tersebut dengan iming-iming yang sudah dijanjikan. Menurutnya, kejadian ini terjadi sekitar bulan Agustus atau September 2022. Tidak dimungkiri memang, korban pinjol kerap kali tergiur oleh dana cepat atau
fresh money yang bisa segera cair. "Ya itu karena kita butuh dana cepat dan
fresh money, kebetulan ada salah satu anak di divisi
fund yang memang sudah pernah pakai jasa dia dan
trusted. Akhirnya kami
taken perjanjian sama dia, hitam di atas putih, akhirnya kami di arahkan lah buat pinjam di 3 platform seperti Kredivo, Akulaku, dan Shopee (spay later, spinjam) dengan besaran yang bervariatif dan kami di iming-imingi keuntungan 10% dari transaksi yang kami lakukan," katanya. Dia menuturkan, untuk saat ini ada solusi jangka pendek dan jangka panjang yang bisa dilakukan. Untuk solusi jangka pendek, IPB dan pihak berwajib Bogor Raya akan membantu mahasiswa menyelesaikan permasalahan pinjaman online ini.
Baca Juga: 126 Mahasiswa IPB Terjerat Pinjol, Cek Daftar Pinjol Ilegal Terbaru 2022 "Tersangka ditangkap dan dihukum," ujarnya. Untuk solusi jangka panjang. Alokasi pendanaan untuk kegiatan kemahasiswaan yang lebih efektif dan realistis. Selain itu, akan ada pemberian pelatihan kepada mahasiswa untuk mencari pendanaan yang lebih efektif. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari