KONTAN.CO.ID - Penyetan atau di beberapa daerah dikenal dengan lalapan, adalah salah satu menu makan malam yang digemari banyak orang. Selain murah dan enak, penyetan juga mudah ditemukan di berbagai wilayah, khususnya wilayah dekat kampus. Meskipun demikian, masyarakat khususnya mahasiswa sebaiknya tidak mengonsumsi peyetan setiap hari.
Menurut Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang (FK UMM), dr. Pamela Sumarauw, mengonsumsi penyetan setiap hari membawa dampak yang tidak baik. “Mayoritas menu yang disajikan di lalapan adalah makanan yang diolah dengan proses menggoreng menggunakan minyak. Hal ini akan memunculkan zat atau kandungan yang kurang baik untuk tubuh jika dikonsumsi sehari-hari,” jelas Pamela, dikutip dari situs UMM.
Baca Juga: Muncul Rasa Panas di Dada Akibat Asam Lambung, Ini 6 Cara Alami Menghilangkannya Bahaya makan penyetan setiap hari
Sebutan lalapan di Malang tak lepas dari sederet sayur yang disajikan bersama dengan lauk utama. Ada ayam, lele, bebek, dan lainnya. Jika dilihat secara sekilas, makanan tersebut sehat-sehat saja. Ada sumber karbohidrat dari nasi, protein dari ikan atau ayam, hingga mineral dan vitamin dari sayuran. Sayangnya, ada beberapa faktor yang menyebabkan turunnya nutrisi gizi. Yakni cara pengolahan, porsi makan, serta kebersihan. “Kita ambil contoh minyak yang digunakan menggoreng berulang kali. Hal itu akan menghasilkan kandungan lemak jenuh atau lemak jahat yang berbahaya bagi tubuh,” jelasnya. Ditambah dengan porsi nasi yang berlebihan akan berkontribusi pada lonjakan kandungan gula. Kebersihan sayuran mentah juga berpotensi menimbulkan berbagai penyakit, Pamela melanjutkan, makanan yang mengandung tinggi lemak dan tinggi karbohidrat akan meningkatkan kadar kalori serta meningkatkan resiko obesitas.
Baca Juga: Waspada! Mayoritas Air Rumah Tangga Tercemar, 7 dari 10 Sumber Air Keluarga Tercemar Hal itu juga meningkatkan potensi terjangkit penyakit-penyakit kronis seperti jantung koroner, hipertensi atau darah tinggi, diabetes, hingga kanker.
Dengan demikian, Pamela menegaskan bahwa mengonsumsi makanan lalapan setiap hari tidaklah dianjurkan. Alangkah lebih baik jika masyarakat mengurangi porsi dan membatasinya. Selain itu dengan menambah variasi makanan lain yang dari segi pengolahan lebih sehat seperti direbus, dikukus, atau dibakar. “Sebagai upaya mengimbangi, sebaiknya lakukan olahraga rutin minimal 150 menit dalam satu minggu atau 2-3 kali seminggu. Menjaga pola tidur 7-8 jam sehari dan asupan vitamin serta mineral yang baik bagi tubuh juga dianjurkan,” jelasnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News