Mahathir Mohamad menang pemilu Malaysia, ini reaksi pasar keuangan



KONTAN.CO.ID - KUALA LUMPUR, MALAYSIA. Biaya mengasuransikan kemungkinan gagal bayar surat utang Malaysia lewat default swap bertenor lima tahun naik di akhir perdagangan di Amerika Serikat (AS), Rabu (9/5) kemarin.

Harga swap default kredit 5 tahun Malaysia naik dalam perdagangan AS dari 84,55 basis poin menjadi 85,29 basis poin.

Rupanya pasar memandang kemenangan mengejutkan aliansi partai oposisi atas rezim yang berkuasa di Malaysia itu bisa menimbulkan konsekuensi ekonomi yang jauh dampaknya.


Komisi Pemilihan Malaysia mengatakan bahwa Pakatan Harapan yang menjagokan Mahathir Mohamad sebagai kandidat perdana menteri telah mendapatkan mayoritas kursi, 112 kursi kursi parlemen dari 222 kursi. 

Kemenangan itu membuka jalan bagi pemimpinnya, mantan Perdana Menteri Mahathir Mohamad yang beruur 92 tahun, untuk menjadi pemimpin terpilih tertua di dunia.

Barisan Nasional, koalisi pimpinan Perdana Menteri Najib Razak hanya mendapatkan 79 kursi. Kekalahan ini sekaligus mengakhiri kekuasaan partai ini yang selama 61 tahun sejak kemerdekaan Malaysia dari Inggris menguasai pemerintahan.

Para investor surat utang di pasar keuangan global melihat kemungkinan Mahathir akan membongkar pajak barang dan jasa yang tak populer di Negari Jiran tersebut. Itu berarti mengurangi pendapatan pemerintah, kata para analis, seperti dikutip oleh Reuters.

Pasar memperkirakan kurs ringgit terhadap dollar AS akan jatuh sekitar 2% dari 3,948 ringgit per dolar AS pada Rabu, kemarin.

Sementara pasar keuangan Malaysia sendiri bereaksi negatif terhadap hasil pemilihan, meski beberapa analis mengatakan mungkin ada dampak positif jangka panjang untuk Malaysia di bawah koalisi Mahathir.

"Kemenangannya membuka kemungkinan Malaysia akhirnya akan mulai mengatasi beberapa masalah institusional yang menghambat prospek jangka panjang negara itu," kata ekonom Capital Economics, Gareth Leather dan Alex Holmes dalam sebuah catatan penelitian.

Editor: Hasbi Maulana