KONTAN.CO.ID - KUALA LUMPUR. Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad berpendapat, pasca Brexit, Inggris memiliki peluang bersejarah untuk melawan kesepakatan perdagangan dengan salah satu kawasan yang memiliki pertumbuhan tercepat di dunia dan membuktikan bahwa hal itu dapat memangkas jalur birokrasi dan proteksionisme Eropa. Kuncinya adalah untuk memikirkan kembali arah kebijakan minyak kelapa sawit (CPO) Uni Eropa yang salah arah. Menyegarkan ingatan saja, pada 2017, Parlemen Eropa menyetujui untuk membatasi dan bahkan melarang penggunaan biodiesel yang terbuat dari minyak sawit dari Malaysia dan Indonesia. Pada awal tahun ini, Komisi Eropa juga membatasi tipe biodiesel dari kelapa sawit yang dapat digunakan dalam tujuan energi terbarukan Eropa. Baca Juga: Merugikan India, Tarif Impor CPO Malaysia Terancam Naik
Mahathir: Uni Eropa munafik dan menjalankan kolonialisme modern terkait CPO
KONTAN.CO.ID - KUALA LUMPUR. Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad berpendapat, pasca Brexit, Inggris memiliki peluang bersejarah untuk melawan kesepakatan perdagangan dengan salah satu kawasan yang memiliki pertumbuhan tercepat di dunia dan membuktikan bahwa hal itu dapat memangkas jalur birokrasi dan proteksionisme Eropa. Kuncinya adalah untuk memikirkan kembali arah kebijakan minyak kelapa sawit (CPO) Uni Eropa yang salah arah. Menyegarkan ingatan saja, pada 2017, Parlemen Eropa menyetujui untuk membatasi dan bahkan melarang penggunaan biodiesel yang terbuat dari minyak sawit dari Malaysia dan Indonesia. Pada awal tahun ini, Komisi Eropa juga membatasi tipe biodiesel dari kelapa sawit yang dapat digunakan dalam tujuan energi terbarukan Eropa. Baca Juga: Merugikan India, Tarif Impor CPO Malaysia Terancam Naik