Mahkota Group (MGRO) fokus kembangkan bisnis hilirisasi kelapa sawit



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Mahkota Group Tbk (MGRO) menaruh perhatian yang serius terhadap upaya-upaya hilirisasi industri kelapa sawit.

MGRO sebenarnya sudah menjadi pemain yang berkecimpung di industri hilir sawit. Hal ini terbukti berkat kemampuan MGRO memproduksi produk turunan crude palm oil (CPO) yaitu refined, bleached, and deodorized palm oil (RDBPO).

Per kuartal III-2021, MGRO memproduksi 219.000 ton RDBPO atau melesat 476% (yoy) dari periode yang sama di tahun sebelumnya.


MGRO pun telah memiliki pabrik refinery di Sumatra dengan kapasitas 1.500 ton per hari serta pabrik kernel crushing plant (KCP) berkapasitas 200-400 ton per hari.

Direktur Utama MGRO Usli Sarsi mengatakan, pihaknya berupaya melakukan sinkronisasi kegiatan bisnis dengan kebijakan pemerintah yang sangat memprioritaskan hilirisasi industri sawit.

Hilirisasi dibutuhkan supaya Indonesia bisa menghasilkan produk sawit yang memiliki nilai tambah. Dengan hilirisasi pula MGRO berkesempatan menikmati insentif yang diberikan oleh pemerintah.

Baca Juga: Mahkota Group (MGRO) yakin dapat melampaui target pendapatan di tahun ini

 
MGRO Chart by TradingView

“Kalau ekspor produk hulu saja bisa kena pajak yang tinggi. Kalau bisa hasilkan produk hilir, bukan tidak mungkin ekspor kami tidak dikenakan pajak,” ujar dia dalam paparan publik virtual, Rabu (10/11).

Manajemen MGRO pun menyiapkan rencana pengembangan usaha yang beberapa di antaranya berkaitan dengan hilirisasi.

Di antaranya adalah peningkatan kapasitas refinery line-1 dan penambahan refinery line-2, pengembangan produk hard stearin, margarin, oil packing, dan shortening, penambahan tangka timbun, peningkatan kapasitas KCP dan solvent extraction plant, investasi usaha biogas, penambahan turbin, boiler, dan bunch press, pengolahan pupuk, sampai pengembangan produk oleochemical.

Direktur MGRO Fuad Halimoen menambahkan, peningkatan kapasitas refinery diperlukan mengingat MGRO berupaya meningkatkan kemampuan produksi RDBPO. Produk ini pun memiliki permintaan yang cukup tinggi baik dari pasar domestik maupun internasional.

Ia menambahkan, pihaknya menyediakan investasi sekitar Rp 600 miliar untuk mengeksekusi rencana-rencana bisnis tersebut. “Investasi ini tentu dilakukan secara bertahap,” tandas dia.

Selanjutnya: Intip rekomendasi saham Chandra Asri (TPIA) dari BRI Danareksa Sekuritas

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari