KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Mahkota Group Tbk (
MGRO) mengharapkan pertumbuhan kinerja yang berkesinambungan pada tahun 2019. Presiden Direktur MGRO Usli Sarsi mengatakan, kenaikan pendapatan dan laba bersih diharapkan berasal dari bisnis pengolahan minyak goreng dan kernel. MGRO menargetkan, pabrik baru di Dumai akan mulai beroperasi Juni 2019. "Dengan adanya pabrik baru, kami berharap laba bersih bisa tumbuh di angka sekitar Rp 120 miliar di tahun 2019. Sedangkan, pendapatan diharapkan naik sekitar 150% di tahun depan," jelasnya, Jumat (28/9).
Sekadar info, MGRO membukukan kinerja yang cukup positif pada periode enam bulan pertama tahun ini. MGRO membukukan kenaikan pendapatan 11% sebesar Rp 836,59 miliar pada periode 30 Juni 2018 dari Rp 755,04 miliar di periode sama tahun sebelumnya. Rugi yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk turun 28,5% menjadi Rp 17,82 miliar dari Rp 24,93 miliar pada Juni tahun sebelumnya. Total aset MGRO meningkat 1,7% menjadi Rp 981,96 miliar per akhir Juni 2018 dari Rp 964,71 miliar pada periode 31 Desember 2017. Di akhir tahun 2018 ini, MGRO mengharapkan mampu membukukan kenaikan pendapatan 10%-15% atau sekitar Rp 2 triliun dibanding tahun lalu. Sedangkan untuk laba bersih diharapkan tumbuh 100% menjadi Rp 50 miliar dibanding tahun 2017. Selain itu, pada Rabu (25/9), MGRO mulai membangun
refinery penghasil minyak goreng dan
kernel crushing plant di Dumai yang ditargetkan beroperasi pada Juni 2019. "Pabrik ini memiliki kapasitas produksi 1.500 ton per hari. Sedangkan pabrik
kernel crushing plant memiliki kapasitas 400 ton per hari," terang Usli, Kamis (27/9). Untuk pembangunan pabrik, MGRO menggelontorkan dana sebesar Rp 330 miliar. "Rincian dana tersebut adalah dari IPO diambil Rp 90 miliar. Lalu sisanya 120 miliar dari kas internal dan Rp 120 miliar dari pinjaman Bank," paparnya.
Usli menambahkan, produk minyak goreng yang dihasilkan nanti akan didistribusikan ke seluruh Indonesia dan bermitra dengan berbagai perusahaan ritel nasional. Tidak berhenti di minyak goreng, MGRO juga akan terus melebarkan bisnis berbasis kelapa sawit dengan memproduksi berbagai produk turunannya, seperti biodiesel. "Soal biodiesel masih sebatas wacana. Mengingat pemerintah telah menetapkan B20, kemungkinan di akhir 2019 atau awal tahun 2020 akan dibangun pabrik biodiesel yang dananya kemungkinan diambil dari dana perusahaan dan pinjaman bank," ujarnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati