Mahkota Group (MGRO) mencatatkan penurunan pendapatan sepanjang kuartal III 2019



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Mahkota Group Tbk (MGRO) mencatatkan pendapatan yang menurun sepanjang kuartal III 2019. Berdasarkan laporan keuangan kuartal III, pendapatan MGRO turun 6,8% year on year (yoy) menjadi Rp 1,36 triliun dari sebelumnya Rp 1,46 triliun. 

Pendapatan yang menurun diikuti dengan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk yang juga menyusut cukup dalam sebesar 46,83% yoy, dari sebelumnya Rp 45,41  miliar menjadi Rp 24,14 miliar. 

Sekretaris Perusahaan MGRO Elvi menyebutkan, penurunan bottom line dikarenakan  harga Crude Palm Oil (CPO) dan Palm Kernel (PK) atau inti sawit yang secara global cenderung turun drastis sepanjang tahun 2019. "Itu juga di luar kendali perusahaan," katanya ketika dihubungi Kontan.co.id, Sabtu (2/11). 


Baca Juga: Laba sejumlah perusahaan Grup Astra merosot di kuartal III 2019

Walaupun mencatatkan penurunan, secara operasional  produksi MGRO diklaim mengalami peningkatan. Lebih lanjut Elvi mengatakan, perusahaan melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan keuntungan perusahaan.

MGRO berharap bisnis tahun depan akan lebih baik dibandingkan tahun 2019. Perusahaan optimistis karena lini hilirisasi atau refinery akan mulai berjalan penuh. Berdasarkan data yang dihimpun Kontan.co.id, sejauh ini proses pabrik sudah mencapai 85%.

Nantinya, pabrik akan menghasilkan produk minyak goreng dengan kapasitas produksi 1.500 ton per hari. Untuk produk kernel crushing plant akan menghasilkan minyak inti sawit sebesar 400 ton per hari. 

Baca Juga: Wajar Produk Sawit Indonesia Banyak ditolak Karena Alasan Lingkungan

Optimisme MGRO didorong oleh faktor lainnya, seperti program biodiesel dari pemerintah, dan penambahan Pabrik Kelapa Sawit (PKS) di Sumatera Selatan. "Itu semua akan memberikan dampak pada peningkatan kinerja kami di tahun depan," katanya lagi. 

Sejauh ini, perusahaan belum menentukan besaran alokasi belanja modal atau capital expenditure (capex) perusahaan di tahun 2019. Angka ini masih dalam perhitungan manajemen karena akan ada beberapa rencana usaha yang akan dikembangkan nantinya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .