Mahkota Group (MGRO) Pacu Pengembangan Hilirisasi Kelapa Sawit



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Mahkota Group Tbk (MGRO) semakin memacu pengembangan hilirisasi produk sawitnya di tahun ini. Selain mengekspor produk Refined Bleached Deodorized Palm Oil (RBDPO) pihaknya juga berencana meningkatkan kapasitas refinery

Catatan Kontan, Mahkota Group telah melakukan ekspor RBDPO sejak pertengahan tahun 2020. Penjualan ekspor RBDPO merupakan agenda bisnis MGRO yang fokus pada program hilirisasi industri sawit. 

Sekretaris Perusahaan Mahkota Group, Elvi mengatakan, di tahun 2022 sampai dengan Juli, ekspor produk RBDPO telah mencapai 59.000 ton yang dikirim ke Malaysia dan Korea Selatan. 


Baca Juga: Mahkota Group (MGRO) Perbesar Kepemilikan Saham di Karya Pratama Niagajaya

Adapun produk RBDPO ini diproduksi di pabrik refinery Mahkota Group. Kapasitas refinery ini sebesar 1.800 ton per hari yang memproduksi RBDPO dan Palm Fatty Acid Distillate (PFAD). Untuk memacu pengembangan hilirisasi produk sawitnya, MGRO berencana meningkatkan kapasitas refinery line I dan menambahkan refinery line 2.

“Tahapan peningkatan line 2 sedang berlangsung berbarengan juga dengan peningkatan kapasitas produksi yang telah ada serta beberapa investasi pendukung efisiensi lainnya,” jelasnya kepada Kontan.co.id, Rabu (24/8). 

Elvi mengatakan, selain meningkatkan kapasitas produksi, upaya hilirisasi produk sawit juga dilakukan dengan mengembangkan margarin plant

Memang sebelumnya Kontan.co.id sempat melaporkan bahwa manajemen MGRO juga akan mendorong pengembangan produk hard stearin, margarin, oil packing, dan shortening, penambahan angka timbun, peningkatan kapasitas kernel crushing plant (KCP) dan solvent extraction plant,

investasi usaha biogas, penambahan turbin, boiler, dan bunch press, pengolahan pupuk, hingga pengembangan produk oleochemical.

Perihal prospek ekspor di tahun ini, Elvi mengatakan, pihaknya tetap berharap pemerintah bisa terus melonggarkan jatah ekspor pengusaha sawit sebagai bentuk dukungan penuh di industri sawit baik sektor hulu maupun hilir. 

 
MGRO Chart by TradingView

Adapun sampai saat ini, MRGO belum bisa menargetkan secara utuh produksi dan penjualan karena sampai saat ini kebijakan Domestic Market Obligation (DMO) dan Domestic Price Obligation (DPO) masih berjalan dibarengi dengan kebijakan pungutan ekspor dan bea keluar.

“Perusahaan tetap berusaha melakukan produksi dan penjualan baik lokal maupun ekspor sesuai dengan kondisi yang memungkinkan dan sejalan dengan kebijakan pemerintah,” tandasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .