JAKARTA. Muslim Aid Indonesia mengumumkan petani jamur binaannya di Indonesia di Desa Tete Batu, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat kini tengah menggelar panen raya jamur tiram. Setiap harinya mereka bisa memanen puluhan kilogram jamur tiram. Dari total 4500 media tanam jamur yang diproduksi petani bisa memanen 10-30 kilogram. “Proses panen ini akan berlangsung setiap hari selama 3 bulan,” kata Rama Aditya, Junior Field Officer Muslim Aid NTB dalam keterangan tertulisnya, Jumat (13/3). Rencananya hasil panen ini akan dijual di pasar dan masyarakat sekitar. Kata Rama, petani akan menjual jamur tiram nya dengan harga Rp 20.000,- per kilogramnya. Nantinya sisa keuntungan penjualan ini akan kembali dikelola untuk dijadikan modal produksi jamur tiram selanjutnya. “Mereka akan menggunakan hasil dari penjualan tahap pertama ini untuk segera memproduksi kembali baglog (media tanam jamur)” imbuhnya. Selain untuk dijual, MAI juga memberikan pelatihan kepada petani jamur untuk memproduksi jamur sebagai makanan siap saji. Sekitar Rama menambahkan, MAI juga akan melatih para petani jamur yang berjumlah 90 orang tersebut untuk memproduksi jamur sebagai makanan siap saji. Sekitar 90 orang petani mendapatkan pelatihan secondary product untuk memproduksi jamur menjadi berbagai jenis makanan seperti sate jamur, pepes jamur, jamur crispy, keripik jamur dan lain sebagainya. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
MAI gelar panen raya jamur tiram di NTB
JAKARTA. Muslim Aid Indonesia mengumumkan petani jamur binaannya di Indonesia di Desa Tete Batu, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat kini tengah menggelar panen raya jamur tiram. Setiap harinya mereka bisa memanen puluhan kilogram jamur tiram. Dari total 4500 media tanam jamur yang diproduksi petani bisa memanen 10-30 kilogram. “Proses panen ini akan berlangsung setiap hari selama 3 bulan,” kata Rama Aditya, Junior Field Officer Muslim Aid NTB dalam keterangan tertulisnya, Jumat (13/3). Rencananya hasil panen ini akan dijual di pasar dan masyarakat sekitar. Kata Rama, petani akan menjual jamur tiram nya dengan harga Rp 20.000,- per kilogramnya. Nantinya sisa keuntungan penjualan ini akan kembali dikelola untuk dijadikan modal produksi jamur tiram selanjutnya. “Mereka akan menggunakan hasil dari penjualan tahap pertama ini untuk segera memproduksi kembali baglog (media tanam jamur)” imbuhnya. Selain untuk dijual, MAI juga memberikan pelatihan kepada petani jamur untuk memproduksi jamur sebagai makanan siap saji. Sekitar Rama menambahkan, MAI juga akan melatih para petani jamur yang berjumlah 90 orang tersebut untuk memproduksi jamur sebagai makanan siap saji. Sekitar 90 orang petani mendapatkan pelatihan secondary product untuk memproduksi jamur menjadi berbagai jenis makanan seperti sate jamur, pepes jamur, jamur crispy, keripik jamur dan lain sebagainya. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News