JAKARTA. Bencana alam di beberapa wilayah dunia, sepertinya menjadi alasan kuat bagi pelaku industri asuransi dan reasuransi menaikkan tarif premi asuransi bencana alam mereka. Maklum, klaim bencana alam yang tak pernah diduga kedatangannya itu, mampu menyebabkan sejumlah perusahaan asuransi dan reasuransi gulung tikar. Perusahaan reasuransi lokal pun menghitung-hitung berbagai kemungkinan. "Saat ini, memang ada kajian menyesuaikan tarif premi dengan statistik yang ada," ujar Direktur Utama Maipark Indonesia, Frans Sahusilawane, Senin (26/9). Penyesuaian tarif tersebut berdasarkan data statistik yang ada. Jika dunia internasional menggunakan basis data dan harga pasar hasil perhitungan ilmu pengetahuan, Indonesia menggunakan data statistik yang usianya nyaris 450 tahun. Indikatornya, bergantung zona wilayah yang terbagi atas jarak dari sumber gempa dan kondisi tanah. Lalu konstruksi bangunan, dan sejarah peristiwa terjadinya bencana.
Maipark kaji tarif premi bencana alam
JAKARTA. Bencana alam di beberapa wilayah dunia, sepertinya menjadi alasan kuat bagi pelaku industri asuransi dan reasuransi menaikkan tarif premi asuransi bencana alam mereka. Maklum, klaim bencana alam yang tak pernah diduga kedatangannya itu, mampu menyebabkan sejumlah perusahaan asuransi dan reasuransi gulung tikar. Perusahaan reasuransi lokal pun menghitung-hitung berbagai kemungkinan. "Saat ini, memang ada kajian menyesuaikan tarif premi dengan statistik yang ada," ujar Direktur Utama Maipark Indonesia, Frans Sahusilawane, Senin (26/9). Penyesuaian tarif tersebut berdasarkan data statistik yang ada. Jika dunia internasional menggunakan basis data dan harga pasar hasil perhitungan ilmu pengetahuan, Indonesia menggunakan data statistik yang usianya nyaris 450 tahun. Indikatornya, bergantung zona wilayah yang terbagi atas jarak dari sumber gempa dan kondisi tanah. Lalu konstruksi bangunan, dan sejarah peristiwa terjadinya bencana.