KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gempa bumi yang terjadi di Majene Sulawesi Barat berdampak pada properti masyarakat setempat. PT Asuransi Maipark Indonesia (Maipark) mengestimasi dampak kerugian asuransi umum akibat gempa bumi magnitudo 6,2 itu bisa mencapai hingga Rp 90 miliar. “Eksposur nasional berdasarkan data pensesian Asuransi gempa bumi industri asuransi umum yang diterima Maipark untuk gempa Majene Sulbar adalah Rp 925 miliar,” ujar Direktur Maipark Heddy Agus Pritasa kepada Kontan.co.id pada Kamis (21/1). Berdasarkan hasil awal simulasi Maipark Catastrophe Modelling (MCM), rentang kerugian akibat rangkaian kejadian gempa bumi tersebut diperkirakan sebesar Rp 46 miliar hingga Rp 90 miliar. Kerugian ini hanya berdasarkan simulasi kerugian akibat guncangan gempa saja tanpa memperhitungkan bahaya sekunder seperti tsunami dan likuifaksi yang bisa terjadi.
Estimasi itu mencakup wilayah Kabupaten Majene, Mamasa, Mamuju, dan Polewari Mandar. Rinciannya, nilai eksposur terbesar dicatatkan Kabupaten Mamuju mencapai Rp 830,88 miliar. Baca Juga: Tak hanya gedung, pemerintah akan perluas asuransi BMN ke infrastruktur dan kendaraan Sedangkan kabupaten Polewali Mandar sebesar Rp 66,89 miliar. Lalu Kabupaten Mamasa tercatat senilai Rp 18,04 miliar. Adapun Kabupaten Majene sebesar Rp 9,90 miliar. Bila eksposur asuransi di wilayah terdampak gempa tersebut terealisasi menjadi klaim, hal ini bisa meningkatkan tren klaim pada lini bisnis asuransi properti. Data Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) menyebutkan, klaim asuransi properti mencapai Rp 5,61 triliun pada kuartal III-2020. Nilai itu tumbuh 1,8% dibandingkan September 2019 yang sebanyak Rp 5,51 triliun. Wakil Ketua AAUI Bidang Statistik, Riset, Analisis TI, dan Aktuaria AAUI Trinita Situmeang menyebut pendapatan premi asuransi properti turun 5,4% yoy dari Rp 15,08 triliun menjadi Rp 14,26 triliun.