JAKARTA. Kabar melegakan bagi pelaku asuransi umum datang dari Asuransi Maipark. Asuransi yang dimiliki perusahaan asuransi umum ini akan menguji coba flood modeling alias model perhitungan risiko banjir untuk Jakarta pada semester II-2012. Artinya, jika berhasil, Maipark dapat menjual produk asuransi banjir khusus di wilayah Jakarta. Selama ini produk perlindungan banjir dijual sebagai paket perluasan produk asuransi bencana atau asuransi properti. Frans Y. Sahusilawane, Presiden Direktur Maipark, menjelaskan, pengujian ini akan menghasilkan informasi tentang karakteristik risiko banjir yang ada di Jakarta. Dari hasil tersebut, Maipark dapat memetakan zona-zona banjir di ibukota. Setelah itu, mereka akan menetapkan tarif preferensi sebagai dasar harga premi asuransi banjir. "Hasil ini, nantinya, juga akan diserahkan ke asosiasi," kata mantan Ketua Umum Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) tersebut, akhir pekan lalu. Menurut Frans, pihaknya akan meminta masukan AAUI terhadap hasil uji coba flood modeling. Masukan dari asosiasi kemudian akan dibawa ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Harapannya, OJK kemudian bisa menetapkan tarif preferensi asuransi banjir, tidak hanya untuk Jakarta, tetapi Indonesia. "Kalau selesai, dari situ, industri asuransi Indonesia bisa dikatakan siap secara ilmiah dan komprehensif untuk menangani risiko banjir," tegasnya.
Maipark siapkan produk asuransi banjir
JAKARTA. Kabar melegakan bagi pelaku asuransi umum datang dari Asuransi Maipark. Asuransi yang dimiliki perusahaan asuransi umum ini akan menguji coba flood modeling alias model perhitungan risiko banjir untuk Jakarta pada semester II-2012. Artinya, jika berhasil, Maipark dapat menjual produk asuransi banjir khusus di wilayah Jakarta. Selama ini produk perlindungan banjir dijual sebagai paket perluasan produk asuransi bencana atau asuransi properti. Frans Y. Sahusilawane, Presiden Direktur Maipark, menjelaskan, pengujian ini akan menghasilkan informasi tentang karakteristik risiko banjir yang ada di Jakarta. Dari hasil tersebut, Maipark dapat memetakan zona-zona banjir di ibukota. Setelah itu, mereka akan menetapkan tarif preferensi sebagai dasar harga premi asuransi banjir. "Hasil ini, nantinya, juga akan diserahkan ke asosiasi," kata mantan Ketua Umum Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) tersebut, akhir pekan lalu. Menurut Frans, pihaknya akan meminta masukan AAUI terhadap hasil uji coba flood modeling. Masukan dari asosiasi kemudian akan dibawa ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Harapannya, OJK kemudian bisa menetapkan tarif preferensi asuransi banjir, tidak hanya untuk Jakarta, tetapi Indonesia. "Kalau selesai, dari situ, industri asuransi Indonesia bisa dikatakan siap secara ilmiah dan komprehensif untuk menangani risiko banjir," tegasnya.