JAKARTA. Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menggelar Musyawarah XI selama dua hari sejak Jumat (31/1/2014) siang hingga Sabtu (1/2/2014). Musyawarah tersebut membahas tentang penentuan bakal calon presiden dari PKS.Salah satu pendiri PKS yang kini menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengatakan, musyawarah yang digelar Majelis Syuro akan menentukan nasib lima besar bakal capres 2014-2019 hasil dari Pemilihan Raya (Pemira) PKS. Kemungkinan ada dua opsi sebagai tindak lanjut dari hasil Pemira itu."Nanti itu apakah lima besar (dikerucutkan) ke tiga besar setelah itu diuji publik atau langsung satu besar. Itu opsi yang mungkin terjadi," kata Heryawan atau akrab disapa Aher itu kepada wartawan di Kantor Dewan Pimpinan Pusat PKS, Jakarta, Jumat.Aher mengatakan, musyawarah itu bebas menentukan opsi mana yang akan diambil tanpa ada rekayasa. Pasalnya, kata dia, komposisi Majelis Syuro terdiri dari 99 anggota sehingga kemungkinan besar terjadi perbedaan pendapat.Sebelumnya, PKS melakukan Pemira pada akhir November 2013 oleh masing-masing Dewan Pimpinan Wilayah di 33 provinsi. Dalam Pemira itu, Hidayat Nur Wahid unggul dukungan sebagai bakal capres.Perolehan suara Hidayat mengalahkan empat kandidat kuat lainnya, yakni Anis Matta, Aher, Tifatul Sembiring, dan Nur Mahmudi Ismail. Hidayat memperoleh 18,34 persen suara, Anis Matta 17,46 persen, Ahmad Heryawan 16,69 persen, Tifatul 11,5 persen, dan Nur Mahmudi 7,41 persen. Meskipun unggul dalam Pemira, Hidayat tidak serta-merta menjadi capres yang diusung PKS karena ditentukan Majelis Syuro. (Rahmat Fiansyah)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Majelis Syuro PKS rapat bahas bakal capres
JAKARTA. Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menggelar Musyawarah XI selama dua hari sejak Jumat (31/1/2014) siang hingga Sabtu (1/2/2014). Musyawarah tersebut membahas tentang penentuan bakal calon presiden dari PKS.Salah satu pendiri PKS yang kini menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengatakan, musyawarah yang digelar Majelis Syuro akan menentukan nasib lima besar bakal capres 2014-2019 hasil dari Pemilihan Raya (Pemira) PKS. Kemungkinan ada dua opsi sebagai tindak lanjut dari hasil Pemira itu."Nanti itu apakah lima besar (dikerucutkan) ke tiga besar setelah itu diuji publik atau langsung satu besar. Itu opsi yang mungkin terjadi," kata Heryawan atau akrab disapa Aher itu kepada wartawan di Kantor Dewan Pimpinan Pusat PKS, Jakarta, Jumat.Aher mengatakan, musyawarah itu bebas menentukan opsi mana yang akan diambil tanpa ada rekayasa. Pasalnya, kata dia, komposisi Majelis Syuro terdiri dari 99 anggota sehingga kemungkinan besar terjadi perbedaan pendapat.Sebelumnya, PKS melakukan Pemira pada akhir November 2013 oleh masing-masing Dewan Pimpinan Wilayah di 33 provinsi. Dalam Pemira itu, Hidayat Nur Wahid unggul dukungan sebagai bakal capres.Perolehan suara Hidayat mengalahkan empat kandidat kuat lainnya, yakni Anis Matta, Aher, Tifatul Sembiring, dan Nur Mahmudi Ismail. Hidayat memperoleh 18,34 persen suara, Anis Matta 17,46 persen, Ahmad Heryawan 16,69 persen, Tifatul 11,5 persen, dan Nur Mahmudi 7,41 persen. Meskipun unggul dalam Pemira, Hidayat tidak serta-merta menjadi capres yang diusung PKS karena ditentukan Majelis Syuro. (Rahmat Fiansyah)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News