Majoris Pasar Uang pertahankan porsi deposito



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mengincar likuiditas tinggi, PT Majoris Asset Management fokus menempatkan porsi deposito lebih banyak dalam portofolio reksadana pasar uang bertajuk Majoris Pasar Uang Indonesia (Majpasu). Majoris tidak memangkas porsi deposito meski di tengah tren penurunan bunga deposito.

Bagi investor yang memiliki tujuan investasi jangka pendek di bawah satu tahun, reksadana Majpasu bisa jadi pilihan instrumen investasi yang tepat. Reksadana ini memiliki tujuan memberikan tingkat likuiditas yang tinggi guna memenuhi kebutuhan dana tunai.

Alokasi aset reksadana yang meluncur sejak April 2016 ini lebih banyak ditempatkan pada deposito dan kas dibandingkan obligasi. Berdasarkan data Fun Fact Sheet (FFS) per 31 Agustus 2017, Majpasu menempatkan 62,72% aset pada deposito dan kas. Sedangkan, sebanyak 37,28% aset ditempatkan pada obligasi dengan tenor di bawah satu tahun.


Head of Business Development Majoris Asset Management Tandy Cahyadi mengatakan, lebih banyak menaruh aset pada deposito karena melihat masih ada deposito yang menawarkan imbal hasil yang cukup menarik. Selain itu, tentu karena deposito memberikan tingkat likuiditas yang baik.

"Strategi investasi reksadana ini mengoptimalkan imbal hasil melalui alokasi aset obligasi berjangka kurang dari satu tahun dan tetap menjaga alokasi pada time deposit untuk kebutuhan likuiditas," kata Tandy, Senin (9/10)

Wawan Hendrayana, Head of Investment Research Infovesta Utama mengatakan reksadana yang besar manaruh portofolio di deposito secara risiko dan likuiditas akan lebih baik ketimbang reksadana yang memegang obligasi lebih banyak pada portofolionya.

"Tujuan utama dari reksadana pasar uang bukanlah return tapi likuiditas. Investor reksadana pasar uang memiliki karakteristik investor yang khusus apakah harus yang likuid sekali jadi portofolio akan lebih besar di deposito," kata Wawan, Senin (9/10).

Berdasarkan FFS tercatat top 5 holding portofolio reksadana ini adalah TD Bank, FIFA03ACN1, MEDCO1CN2, PTPP01CN1, WOMF02ACN2.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini