Maju Dalam Bursa Caketum Kadin, Arsjad Rasjid Beberkan Visi Inklusif dan Kolaboratif



KONTAN.CO.ID - JAKARTA Pengusaha berpengalaman yang sekarang menjabat sebagai Presiden Direktur Indika Energi Arsjad Rasjid maju dalam bursa Calon Ketua Umum (Caketum) Kamar Dagang dan Industri (Kadin) periode 2021-2026.

Hal ini disampaikannya pada acara silaturahmi dan buka puasa bersama yang digelar di gedung Kadin DKI, Jakarta Pusat, Jumat (16/04/2021).

Dalam acara tersebut, Arsjad mengatakan bahwa dampak pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia sejak Maret 2020 hingga saat ini, sangat dirasakan oleh para pelaku usaha di semua sektor industri.


Terutama para pengusaha di sektor pariwisata, transportasi, konstruksi, usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), dan jasa umrah.

Hal ini sejalan dengan data dari Ketua Umum Kadin DKI Diana Dewi, bahwa ada 1,2 juta pengusaha di Jakarta yang 94 persennya tergolong sebagai UMKM dan terdampak serius akibat pembatasan sosial.

“Sebanyak 168 ribu pengusaha sudah mendapatkan pembinaan dari Jakpreneur, dibantu Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI. Tapi, kami belum bisa 100 persen melakukan pembinaan. Kedepannya kami titipkan Kadin DKI ini kepada Pak Arsjad," papar Diana pada kesempatan yang sama.

Menjawab hal tersebut, Arsjad menyatakan bahwa dirinya siap berkontribusi untuk memimpin dan membangun Kadin baru yang inklusif dan kolaboratif. Hal tersebut dapat diwujudkan dengan mendengar langsung problem rill yang dihadapi para pelaku usaha di DKI Jakarta.

"Visi saya membangun Kadin yang inklusif dan kolaboratif, di mana peran aktif dan melibatkan seluruh stakeholder. Inklusif juga berarti komunikasi yang lebih terbuka, tanpa menganak emaskan industri tertentu," ujar Arsjad.

Selanjutnya, masih menurut Arsjad, Ia akan membangun Kadin Rumah Kita Bersama, Kadin yang dapat menjadi wadah kerja sama dan kolaborasi antara pengusaha dan pemerintah.

Oleh karena itu, Arsjad telah menyiapkan tiga langkah konkret untuk memulihkan ekonomi yang akan dilakukan jika Ia telah dipercaya memimpin Kadin. Salah satu yang diprioritaskan adalah bidang kesehatan.

"Prioritas pertama di bidang kesehatan. (Karena) kesehatan adalah tulang punggung ekonomi di saat pandemi. Kedua, pengembangan ekonomi nasional dan daerah. Terakhir, pengembangan kewirausahaan dan kompetensi," papar Arsjad.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Ridwal Prima Gozal