KONTAN.CO.ID - JAKARTA.  Perusahaan sekuritas menjemput bola untuk mengakomodasi minat masyarakat yang meningkat dalam berinvestasi. Berdasarkan data KSEI per 30 September 2021, single investor identification (SID) di Pasar Modal Indonesia telah meningkat hingga mencapai lebih dari 6,4 juta SID, termasuk di dalamnya 2,6 juta SID di saham.  

Untuk memfasilitasi nasabah ritel atau nasabah individu tersebut, salah satu sekuritas terkemuka di Indonesia, Maybank Sekuritas yang dulu dikenal sebagai Maybank Kim Eng Sekuritas, mengemukakan rencananya yang akan fokus pada pemanfaatan layanan digital untuk menarik minat masyarakat dan menggaet investor. Salah satu bagian yang akan menjadi fokus mereka adalah pengembangan aplikasi online trading mereka.

Yulius Kurniawan, Head of Retail Equity, Maybank Sekuritas, mengatakan tahun depan perseroan membidik penambahan investor baru sebanyak 10.000 rekening baru. Untuk merealisasikannya, Maybank Sekuritas akan meningkatkan layanan digital untuk investor ritel melalui platform online trading mereka, Maybank Trade (ID). Dulu, platform ini dikenal oleh para pelaku pasar modal sebagai KE Trade PRO.

”Tahun depan kami juga akan menambahkan fitur-fitur yang akan mempermudah nasabah dalam berinvestasi sekaligus meningkatkan literasi nasabah melalui platform Maybank Trade,” ujarnya kepada KONTAN.

Yulius mengakui, Maybank Sekuritas sebelumnya lebih berfokus kepada investor institusi. Namun, mengingat jumlah investor ritel yang terus bertambah dan tren investasi di kalangan retail yang meningkat dalam beberapa tahun terakhir, maka Maybank Sekuritas ingin memberi warna baru pada industri investasi nasional lewat digital. 

"Untuk menggaet investor ritel pada masa pandemi, perlu perubahan model bisnis yang diakselerasi dengan teknologi. Kami perlu membangun aplikasi yang bisa mengakomodasi kebutuhan dari registrasi yang mudah hingga transaksi pembelian yang juga cepat dan aman," jelasnya.

Kehadiran platform ini juga jawaban Maybank Sekuritas terhadap kebutuhan masyarakat Indonesia yang masih memiliki literasi investasi yang rendah namun memiliki minat tinggi berinvestasi. Generasi baru penanam modal bermunculan, dari Sabang hingga ke Merauke. Dengan teknologi berada dalam genggaman seperti Maybank Trade, Maybank Sekuritas berharap pasar saham lebih mudah diakses masyarakat dalam mencari keuntungan.

"Dengan solusi investasi yang terintegrasi di Maybank Trade, baik dari sisi pembukaan rekening maupun monitoring portofolio, kami berharap masyarakat lebih mudah dan nyaman bertransaksi di pasar modal, sehingga mendorong pertumbuhan dan perkembangan industri pasar modal Indonesia,” jelasnya.

Misi Mengedukasi Investor 

Bagi investor muda yang sudah terbiasa berinvestasi, pandemi Covid-19 tak menghalangi langkah berinvestasi. Para investor muda justru menjadikan pandemi Covid-19 sebagai alasan untuk menambah dana mereka untuk menghadapi ketidakpastian.

Yulius berpendapat bahwa investor muda atau pemula tak hanya butuh cara membeli saham saja, namun perlu diedukasi mulai dari filosofi investasi dan manajemen keuangan sebelum memulai investasi di pasar modal.

"Hal ini supaya investor yang sudah masuk ke pasar saham siap mengelola risiko secara baik. Untuk itu ke depannya, kami akan mengembangkan platform e-learning kami agar investor baru bisa mandiri berinvestasi," jelasnya.

Ia menambahkan, kemunculan tren investasi sering tidak dibarengi dengan kemampuan investor untuk memahaminya secara baik. Tanpa literasi yang memadai, mereka sering tidak mengetahui risiko produk investasi.

"Kita ingin mengedukasi para investor baik yang masih baru hingga investor kami yang sudah pro," jelasnya.

Ia menambahkan, melalui Maybank Trade para investor bisa mendapatkan berita terbaru setiap hari seputar saham secara fundamental ataupun teknikal. Tidak hanya itu, dalam waktu-waktu tertentu, para analis terkadang langsung memberikan rekomendasi sektor saham maupun saham menarik di platform tersebut untuk ide investasi para investor.

"Dulu orang belajar berinvestasi saham harus ke galeri investasi atau kantor sekuritas. Sekarang sudah bisa secara online jadi lebih mudah," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Indah Sulistyorini