KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah memastikan bahwa uji coba program Makan Bergizi Gratis (MBG) mulai dilaksanakan di seluruh Indonesia pada Desember 2024. Program ini tak hanya melibatkan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), tetapi juga mendapat dukungan dari sejumlah emiten di Bursa Efek Indonesia.
Salah satu emiten yang mendukung program ini adalah PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (
JPFA), yang tengah mempersiapkan pembangunan
central kitchen atau dapur terpusat.
Dukungan serupa juga datang dari PT Estika Tata Tiara Tbk (
BEEF). Emiten ini mendatangkan sapi dari Australia, di mana hingga awal November perusahaan telah mengimpor 6.000 sapi dan menargetkan peningkatan hingga 7.500 sapi pada akhir 2024.
Di sisi lain, PT Kalbe Farma Tbk (
KLBF) melalui anak usahanya, Kalbe Nutritionals, telah lebih dulu menggelar simulasi program MBG di Sulawesi Utara pada bulan lalu. Hal ini menjadi menjadi salah satu visi Kalbe Nutritionals untuk memberikan solusi nutrisi terbaik untuk peningkatan gizi anak.
Tak ketinggalan, PT Goto Gojek Tokopedia Tbk (
GOTO) turut berkontribusi melalui skema
corporate social responsibility (CSR). Dengan jaringan logistik dan teknologi yang dimilikinya, GOTO diharapkan dapat memainkan peran penting dalam mendukung keberhasilan distribusi makanan bergizi ke berbagai wilayah.
Baca Juga: CELIOS Sebut Defisit APBN Bisa Tembus 3,34% Karna Makan Bergizi Gratis Equity Analyst Indo Premier Sekuritas, Imam Gunadi mengatakan program MBG ini tentu akan memberikan sentimen positif pada kinerja perusahaan. Namun yang perlu diperhatikan ialah program itu hingga kini masih dalam tahapan uji coba seperti yang dilakukan oleh KLBF dan GOTO.
Selain itu, Imam menerangkan dari awal November, BEEF telah mengimpor 6.000 sapi dan diperkirakan akan mencapai 7.500 sapi sampai dengan akhir 2024. Kemudian, manajemen BEEF akan melakukan penggemukan selama 110 hari ke depan sebelum dipasarkan. Jika program ini berhasil berjalan maka ada potensi sapi dari BEEF sudah siap diserap.
"Namun jika program ini mundur atau tidak sesuai dengan ekspektasi pemerintah, ada kemungkinan sapi BEEF juga dapat diserap pasar karena ada
event hari raya baik Idul Fitri dan Idul Adha," kata Imam kepada Kontan, Kamis (21/11).
Untuk JPFA, pembangunan
central kitchen merupakan kebijakan yang dapat memberikan sentimen positif bagi kinerja perusahaan karena dapat menekan biaya logistik, serta produk dapat dengan mudah diserap oleh pasar. Adanya program MBG ini diharapkan meningkatkan konsumsi daging ayam dan dapat terefleksi pada laporan keuangan perusahaan.
Founder Stocknow.id Hendra Wardana mengungkapkan program MBG dapat menjadi katalis positif bagi pertumbuhan kinerja para emiten.
Baca Juga: Simak Prospek Kinerja Emiten BUMN yang Dukung Program Makan Bergizi Gratis Hendra menyampaikan KLBF melalui Kalbe Nutritionals, memiliki peluang memperluas pasar produk nutrisinya, memperkuat citra sebagai pemimpin di sektor kesehatan dan mendorong pendapatan dalam jangka menengah.
Kemudian, JPFA dengan rencana membangun dapur terpusat dapat meningkatkan efisiensi distribusi dan memperluas jaringan pasokannya, terutama untuk produk unggas dan makanan olahan.
Di sisi lain, BEEF telah meningkatkan impor sapi dan siap memenuhi kebutuhan daging sapi berkualitas dalam program ini sehingga berpotensi mendongkrak penjualan.
Sementara itu, kontribusi GOTO melalui CSR akan memperkuat
brand loyalty dan meningkatkan
engagement pengguna platformnya, meskipun dampaknya lebih bersifat strategis ketimbang langsung terhadap pendapatan.
"Namun, program ini juga menghadapi sejumlah kendala. Logistik menjadi tantangan utama, terutama untuk menjangkau wilayah terpencil dengan kualitas distribusi yang terjaga," ujar Hendra kepada Kontan, Kamis (21/11).
JPFA dan BEEF perlu memastikan rantai pasok tetap efisien agar kebutuhan program terpenuhi tanpa mengorbankan kualitas. KLBF menghadapi tantangan kapasitas produksi, sementara GOTO harus menyeimbangkan kontribusi CSR dengan pengelolaan neraca keuangan yang sehat.
"Meski demikian, program ini tetap memberikan prospek menarik bagi saham emiten yang terlibat," terangnya.
Baca Juga: Emiten BUMN Ketiban Program Makan Bergizi Gratis Researcher Kiwoom Sekuritas Indonesia, Abdul Azis Setyo Wibowo menyatakan skema MBG ini harus diperhatikan lebih lanjut untuk melihat dampaknya bagi emiten. Tetapi adanya program MBG ini juga bisa meningkatkan permintaan dan diharapkan juga bisa mendorong kinerja
top line perusahaan.
"Kendala yang akan dihadapi bergantung pada emiten, karena masing-masing emiten memiliki perannya masing-masing, misal seperti BEEF yang bisa saja ada kendala dalam masalah impor sapi atau JPFA masalah distribusi," terang Azis kepada Kontan, Kamis (21/11).
Azis juga melihat prospek saham para emiten tersebut juga tergantung pada kinerja tiap perusahaan. "Jika program ini bisa menumbuhkan
top line, maka bisa positif bagi sahamnya," tutur Azis.
Azis merekomendasikan untuk
buy saham JPFA dengan target harga Rp 2.040 per saham.
Hendra merekomendasikan untuk
buy saham JPFA dan GOTO dengan target harga masing-masing Rp 1.845 dan Rp 80 per saham. Ia juga merekomendasikan untuk
buy on weakness saham KLBF di harga Rp 1.450 per saham dengan target harga Rp 1.575 per saham.
Kemudian, Imam merekomendasikan untuk mencermati saham JPFA dengan
support Rp 1.600 per saham dan
resistance Rp 1.875 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Putri Werdiningsih