KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Seberapa cepat metabolisme tubuh kita membakar makanan yang diasup menjadi energi atau menyimpannya sebagai lemak, sangat bervariasi setiap orang. Namun, orang cenderung menyamaratakan setiap orang. Kita mungkin sering mendengar seseorang mengeluhkan berat badannya gampang naik karena metabolisme tubuhnya lambat, atau tips untuk meningkatkan metabolisme. Walau begitu, yakinkah kita bahwa apa yang kita ketahui tentang metabolisme itu sebuah fakta atau mitos menyesatkan? Cari tahu jawabannya di bawah ini: Makan dalam porsi besar memperlambat metabolisme
Banyak yang menganjurkan agar kita menghindari makan dalam porsi besar dalam satu waktu karena dianggap tak 'bersahabat' dengan metabolisme. Faktanya, melakukan itu bukan lah sebuah masalah bagi metabolisme--atau menghambat. Menurut pakar diet Maggie Michalczyk, ada mitos yang mengungkapkan makan makanan kecil sepanjang hari lebih baik untuk metabolisme, daripada tiga kali makan besar. "Mengubah pola makan sebenarnya tidak banyak mengubah metabolisme atau efek thermic (efek yang berguna mencerna dan menyerap makanan) dari makanan--hanya karena makanan yang diasup lebih kecil," katanya. Faktanya, makan dalam porsi kecil tapi sering, justru mengakibatkan seseorang akan makan lebih banyak tergantung pada ukuran porsi makanan tersebut. Kalori dalam camilan, misalnya, memiliki jumlah kalori seperti yang didapatkan pada menu makanan lengkap. Oleh karena itu, daripada sibuk mengukur porsi dan frekuensi makanan, saran terbaik adalah memerhatikan hitungan kalorinya. Melewatkan jam makan bikin metabolisme lambat Ada anggapan jika melewatkan waktu makan akan menghambat metabolisme. Faktanya, menurut Micahlczyk, jika hanya satu kali makan yang terlewat makan tidak akan memengaruhi metabolisme. “Butuh diet rendah kalori yang sangat konsisten untuk sinyal mode kelaparan ke tubuh dan melambatkan metabolisme,” katanya. Namun, jangan membiasakan melewatkan makan, sebab tubuh bisa kekurangan nutrisi. "Apa yang sebenarnya bisa terjadi dari melewatkan makan adalah mengonsumsi lebih banyak kalori pada makan berikutnya yang mengarah ke kenaikan berat badan dalam jangka panjang," katanya. Minuman berkafein buat pembakaran lebih maksimal Satu atau dua cangkir kopi atau teh hijau akan meningkatkan metabolisme. Namun, jangan menganggapnya sebagai "obat" untuk meningkatkan pembakaran. Minuman yang mengandung kafein terbukti meningkatkan metabolisme, tetapi hanya untuk waktu yang singkat. "Mengandalkan minuman berkafein secara teratur sebagai sarana untuk meningkatkan metabolisme dapat menyebabkan lebih banyak kerugian daripada yang baik," kata pakar nutrisi Elizabeth Ann Shaw. Misalnya, kafein berlebih dapat mengacaukan pola tidur, kondisi jantung, dan menyebabkan perasaan gugup. Bahkan, kata Shaw, minum terlalu banyak kafein membuat seseorang dehidrasi, yang justru dapat memperlambat metabolisme. "Usahakan untuk meningkatkan asupan air untuk membantu mencegah dehidrasi dan menjaga agar metabolisme tetap kuat," kata Shaw. Bawaan sejak lahir Shaw mengungkapkan, metabolisme memang dipengaruhi oleh usia, jenis kelamin dan genetik. Namun bukan berarti tak ada yang dapat dilakukan untuk menambah kemampuan metabolisme. "Misalnya, menggabungkan latihan kekuatan ke dalam rutinitas olahraga untuk membangun lebih banyak otot, yang akhirnya memiliki pembakaran metabolik yang lebih tinggi daripada lemak," katanya. Menurut Shaw, jika kita memiliki massa otot yang tinggi, tubuh secara alami akan membakar lebih banyak kalori bahkan saat kita istirahat. Pakar diet Dana Angelo White menambahkan, melakukan olahraga kardio juga dapat meningkatkan metabolisme selama beberapa jam setelahnya. Targetkan selama 75 menit melakukan aerobik dengan intensitas berat atau 150 menit per minggu, serta melatih kekuatan selama dua hari. Aktivtas lain yang berpengaruh seperti Zumba, jogging hingga kelas HIIT. Rasa pedas tingkatkan metabolisme Cabai hanya meningkatkan rasa, bukan memberikan peningkatan yang bermanfaat bagi metabolisme. Ada beberapa bukti yang mengungkapkan jika cabai dapat meningkatkan metabolisme dan kesehatan jantung, namun menambahkan cabai pedas untuk makan malam tidak akan membuat perbedaan signifikan.
“Phytonutrisi capsaicin yang ditemukan dalam cabai terbukti sedikit meningkatkan metabolisme beberapa jam setelah makan. Namun, jangan berpikir jika terus makan cabai akan membuat cepat menurunkan berat badan. Efeknya hanya sedikit dan singkat setelah dikonsumsi," kata pakar diet Toby Amidor. Penulis: Kahfi Dirga Cahya Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "
Makan dalam Porsi Besar Bikin Metabolisme Lambat?" Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Khomarul Hidayat