KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Usus buntu merupakan peradagan yang terjadi pada usu buntu. Penderita usus buntu harus segera ditangani agar tidak sampai mengancam nyawa. Melansir Health Line, dalam banyak kasus, penyebab usus buntu tidak diketahui secara pasti. Baca Juga: Gejala usus buntu yang harus Anda ketahui
- Penumpukan kotoran yang mengeras
- Folikel limfoid yang membesar
- Cacing usus atau parasite
- Cedera traumatis
- Tumor
- Benda asing
Usus buntu karena biji buah sangat jarang terjadi
Melansir karya ilmiah karya Omer Engin dkk yang dipublikasikan Asian Pacific Journal of Tropical Biomedicine (APJTB) pada 2011, sebagian besar orang pernah makan biji buah dan pada umumnya tidak mengembangkan radang usus buntu. Biji buah yang ditelan pada umumnya dapat dikeluarkan dari tubuh secara alami. Ini karena sistem pencernaan manusia sudah punya cara khusus untuk melumatkan makanan yang dimakan. Setelah dikunyah di dalam mulut, makanan akan dihancurkan oleh enzim-enzim pencernaan. Meski demikian, biji buah memang bisa menjadi penyebab penyumbatan usus buntu dan mengembangkan peradangan. Tapi, jumlah kejadian usus buntu tersebut terbilang sangat sedikit. Omer Engin dkk mengutip hasil penelitian yang dilakukan oleh Byard RW dkk pada 1998. Pada penelitian tersebut, Byard RW dkk melaporkan bahwa di antara 1.409 kasus usus buntu yang diamati, hanya ada 1 kasus yang disebabkan oleh biji buah atau persentase kejadiannya hanya 0,07 persen. Sementara, dalam penelitian yang dilakukan Balch CM & Silver D pada 1971, biji buah hanya ditemukan di 1 di antara 1. 969 bahan usus buntu atau memiliki persentase kajadian 0,05 persen. Jadi, secara teknis seseorang sebenarnya tidak akan terkena usus buntu hanya karena makan sesuatu. Peradangan usus bisa terjadi jika ada penumpukan banyak makanan yang tidak hancur dalam usus buntu. Meski demikian, menghindari terlalu sering makan makanan yang sulit dicerna dapat mencegah usus buntu. Faktor risiko usus buntu Melansir Mayo Clinic, penyakit usus buntu adalah penyakit yang dapat menyerang siapa saja, tetapi beberapa orang mungkin lebih mungkin mengembangkan kondisi ini daripada yang lain. Berikut ini beberapa faktor risiko usus buntu yang perlu diketahui:- Umur Usus buntu paling sering menyerang orang berusia antara 15 dan 30 tahun.
- Jenis Kelamin Usus buntu lebih sering dialami pria daripada wanita.
- Punya riwayat keluarga Orang yang memiliki riwayat keluarga radang usus buntu beresiko tinggi mengidapnya.