Makanan dan minuman penopang kinerja industri



JAKARTA. Ketimbang periode sama tahun lalu, industri makanan dan minuman tumbuh 9,82%, yakni  senilai Rp 192,69 triliun di kuartal III-2016. Pertumbuhan industri makanan dan minuman ini menopang pertumbuhan industri non migas yang rata-rata tumbuh 4,71% di kuartal III-2016. 

Panggah Susanto, Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian, menjelaskan, industri makanan masih menjadi industri dengan kontribusi terbesar terhadap produk domestik bruto (PDB) sebesar 33,6%. “Sektor makanan dan minuman menopang sebagian besar pertumbuhan industri non migas,” kata Panggah, dalam keterangan tertulisnya kepada KONTAN, Kamis (1/12).

Indikator pertumbuhan industri makanan dan minuman terlihat dari realisasi investasinya. Sampai kuartal III-2016, investasi dalam negeri mencapai Rp 24 triliun, sedangkan investasi asing tercatat  US$ 1,6 miliar. “Untuk menopang pertumbuhan, kami akan mencoba ekspor ke negara non tradisional,” kata Adhi S Lukman, Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI).   


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini