JAKARTA. Jelang Lebaran ternyata menguntungkan bagi makanan dan minuman impor. Penjualan makanan impor diprediksi meningkat saat puasa dan Lebaran tahun ini. Sekretaris Jenderal Gabungan Industri Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) Franky Sibarani memprediksi bahwa penjualan produk makanan impor di bulan puasa dan Lebaran tahun ini bakal meningkat 15%-20%. "Setiap ada peningkatan konsumsi di dalam negeri pasti memberikan peluang bagi makanan dan minuman impor masuk ke pasar lokal," katanya kepada KONTAN kemarin. Lonjakan penjualan makanan impor juga berkat tidak terpenuhinya permintaan beberapa jenis produk makanan oleh produsen domestik. Misalnya, produk olahan berbahan baku daging dan ikan. Makanan berbahan baku terigu dan minuman siap saji bisa pebisnis lokal penuhi.
Makanan impor merebak jelang Lebaran
JAKARTA. Jelang Lebaran ternyata menguntungkan bagi makanan dan minuman impor. Penjualan makanan impor diprediksi meningkat saat puasa dan Lebaran tahun ini. Sekretaris Jenderal Gabungan Industri Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) Franky Sibarani memprediksi bahwa penjualan produk makanan impor di bulan puasa dan Lebaran tahun ini bakal meningkat 15%-20%. "Setiap ada peningkatan konsumsi di dalam negeri pasti memberikan peluang bagi makanan dan minuman impor masuk ke pasar lokal," katanya kepada KONTAN kemarin. Lonjakan penjualan makanan impor juga berkat tidak terpenuhinya permintaan beberapa jenis produk makanan oleh produsen domestik. Misalnya, produk olahan berbahan baku daging dan ikan. Makanan berbahan baku terigu dan minuman siap saji bisa pebisnis lokal penuhi.