JAKARTA. Meski aturan pembatasan impor ternyata cukup ampuh menekankan produk impor dari China, nilai impor makanan dan minuman masih cukup tinggi. Sebagian besar berasal dari Malaysia. Data yang dilansir oleh Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman (Gapmmi) menunjukkan, nilai impor makanan dan minuman sepanjang Januari hingga Agustus 2011 mencapai US$ 155,7 miliar atau naik 14,07% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar US$ 136,5 miliar. Dilihat dari asal pengiriman barang, impor makanan minuman paling besar datang dari Malaysia. Pangsa pasar impor asal Malaysia mencapai 24,33% dari total impor makanan minuman. Jumlah ini makin besar dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang pangsa pasarnya baru mencapai 17,5%.
Makanan minuman dari China menyusut, impor dari Malaysia menanjak
JAKARTA. Meski aturan pembatasan impor ternyata cukup ampuh menekankan produk impor dari China, nilai impor makanan dan minuman masih cukup tinggi. Sebagian besar berasal dari Malaysia. Data yang dilansir oleh Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman (Gapmmi) menunjukkan, nilai impor makanan dan minuman sepanjang Januari hingga Agustus 2011 mencapai US$ 155,7 miliar atau naik 14,07% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar US$ 136,5 miliar. Dilihat dari asal pengiriman barang, impor makanan minuman paling besar datang dari Malaysia. Pangsa pasar impor asal Malaysia mencapai 24,33% dari total impor makanan minuman. Jumlah ini makin besar dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang pangsa pasarnya baru mencapai 17,5%.