Jakarta. Sudah menikah bertahun-tahun yang lalu, tapi belum punya momongan? Coba ikuti saran dari Jorge Chavarro, MD, profesor nutrisi dan epidemiologi Harvard T.H. Chan School of Public Health dan co-author buku The Fertility diet. Dilansir dari Womenshealthandfitness.com.au, Jorge menyarankan apa yang perlu dan jangan dikonsumsi untuk menyukseskan program punya momongan.
Dianjurkan untuk makan: Gandum utuh: Oat, sereal, roti gandum utuh dan sumber karbohidrat lain yg indeks glikemiknya rendah untuk membantu meregulasi glukosa darah dan kadar insulin. Glukosa darah dan kadar insulin yang normal akan membantu kesuburan. Protein nabati: Dr. Chavarro menemukam bahwa wanita yang mengasup protein nabati seperti dari kedelai dan tumbuhan lainnya lebih jarang memiliki masalah ovulasi. Sayuran berdaun hijau: Mereka kaya akan folat. Menurut Jorge, wanita dengan pola makan kaya folat lebih jarang mengalami siklus menstruasi tanpa ovulasi. Kacang-kacangan/biji-bijian: Sebagai sumber protein, kacang-kacangan dan biji-bijian juga sarat akan zat besi. Zat besi dikebal sebagai mineral yang mampu mengurangi risiko infertilitas. Disarankan mengurangi: Lemak trans: Banyak makanan yang digoreng dan makanan kemasan mengandung lemak trans. Lemak ini menaikkan risiko infertilitas. Hindari produk berlabel partially hydrogenated oils atau mengandung minyak terhidrogenasi parsial. soda: Studi tahun 2012 menyebutkan bahwa wanita yang mengonsumsi tiga takaran atau lebih minuman bersoda, berisiko 52% lebih sulit hamil. Alkohol: Lebih baik dihindari sebelum Anda menetapkan program untuk hamil. Para peneliti di Denmark melaporkan bahwa minum sedikit alkohol sama saja efeknya dengan minum lima takaran dalam seminggu.
Efek yang dimaksud adalah berkurangnya tingkat kesuburan. Daging: Satu takaran daging perhari, termasuk dagung sapi, ayam, kalkun, babi, dapat meningkatkan risiko infertilitas sebesar 32%, demikian menurut riset yang dilakukan oleh Jorge. (Lily Turangan) Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Adi Wikanto