Makin banyak trader profesional yang masuk ke pasar kripto



KONTAN.CO.ID - HOUSTON. Cemerlangnya industri mata uang kripto tampaknya memberi dampak pada beberapa trader saham untuk masuk ke dalam industri tersebut. 

Mengutip Bloomberg, beberapa trader tersebut kini mulai menggunakan strategi kuno pada dunia saham salah satunya jalur sistematis yang memanfaatkan arbitrase harga, perdagangan berjangka, dan opsi. Terbaru, ada trader Wall Street, Trey Griggs yang mulai memasuki industri kripto setelah diajak oleh mantan koleganya di Goldman Sachs Group Inc.

Griggs menjadi salah satu pendatang baru yang menerapkan strategi sistematis dalam transaksi penjualan mata uang kripto. "Semua kesenangan yang dulu 30 tahun lalu di pasar komoditas dan tidak lagi menyenangkan, kini kesenangan itu ada di kripto," ujar Griggs yang juga merupakan kepala eksekutif AS di GSR Markets Houston.


Perlu diketahui dalam transaksi mata uang kripto, ratusan bursa telah menawarkan akses gratis namun memiliki kecepatan yang sedikit lambat. Sedangkan GSR menawarkan infrastruktur yang lebih tinggi dengan memanfaatkan volume besar tanpa menghabiskan jutaan dolar. "Bagian dari teknologi yang kami miliki hanya memberi tahu apakah perdagangan ini baik atau buruk. Kami hanya tidak ingin menjadi lebih lambat dari pesaing," ujar salah satu pendiri GSR sekaligus mantan pedagang Goldman, Richard Rosenblum.

Baca Juga: Uang kripto terus naik daun, tetap hati-hati dan pahami risikonya

Ada lagi mantan trader saham yang kini fokus ke industri kripto yakni Mark Treinkman. Sebelumnya, dia berkarir cukup lama dalam perdagangan saham hingga akhirnya mata uang kripto memperbaharui hasratnya. "Saya telah melalui beberapa strategi lama saya dan hal-hal yang tidak akan berhasil dalam saham. Namun ternyata masih ada keunggulan jika diterapkan dalam kripto," ujar Treinkman.

Pada tahun lalu, Treinkman mengatakan bahwa perusahaannya BKCoin Capital yang senilai US$ 60 juta telah mengalami pertumbuhan hingga 71%. Pihaknya menggunakan strategi netral pasar dengan menggunakan gaya investasi yang sering kali mencakup arbitrase harga yang berbeda di seluruh bursa serta kesenjangan antara pasar spot dan futures.

Hanya saja, yang menjadi tantangan bagi trader seperti Treinkman adalah tidak adanya pialang utama serba ada untuk memusatkan buku perdagangan dan menawarkan leverage kepada klien di berbagai tempat. Tantangan tersebut salah satunya adalah dalam upaya untuk mengatur kesenjangan harga, tetapi imbalannya sepadan.

Baca Juga: Warren Buffett: Percaya naluri Anda saat investasi

“Pasar kripto masih didominasi oleh investor ritel yang menggunakan leverage berlebihan dan menawar premi untuk kontrak berjangka,” kata Nikita Fadeev, seorang fund manager Fasanara Capital yang mengelola US$ 60 juta unit kripto.

Hingga saat ini banyak pedagang kripto yang memilih jalur sistematis sehingga mengakibatkan persaingan meningkat. Faktanya, melakukan long crypto selama setahun terakhir telah membuktikan cara termudah dan paling menguntungkan untuk memanfaatkan momen.

"Di pasar negara berkembang mana pun, kami telah melihat inefisiensi ini menurun dari waktu ke waktu. Ada lebih banyak pemain profesional yang masuk,” kata George Zarya, pendiri Bequant, pialang utama kripto yang melayani pedagang sistematis. 

Baca Juga: Di tengah pamor Dogecoin dan Ethereum, harga Bitcoin coba tembus US$ 60.000

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati