Makin banyak UMKM yang berjualan online via WhatsApp Business



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Makin banyak para pelaku usaha terutama UMKM di Indonesia beramai-ramai beralih menjual dagangannya ke marketplace digital. Namun selain marketplace digital, ada satu lagi wadah berjualan secara online melalui aplikasi WhatsApp Business.

Jika umumnya WhatsApp digunakan untuk berkomunikasi, ternyata aplikasi ini juga dapat digunakan secara gratis untuk mempromosikan dan memudahkan pelanggan dengan pelaku usaha bertemu di digital.

Karissa A. Sjawaldy, Manajer Kebijakan Publik Facebook Indonesia menuturkan, WhatsApp bisnis memiliki beberapa layanan yang dapat digunakan pelaku usaha dalam memasarkan usahanya. Pertama, pelaku usaha dapat membuat profil singkat usahanya pada bagian informasi WhatsApp Business seperti keterangan produk, link website, sosial media, hingga jam operasional. Kedua, terdapat fitur katalog yang memudahkan pelaku UMKM menampilkan produk dan jasa yang mereka tawarkan.

"Jadi buat tampilin produk atau jasa ngga perlu pindah aplikasi si pelanggan, dan bisa dibagikan dengab mudah, dengan shared link ke mana saja. Kalau ada pelanggan cgat nanya ngga perlu kirim foto-foto banyak," kata Karissa.

Baca Juga: Whatsapp akan bantu kamu menghindari dari grup yang tidak disukai selamanya

Kemudian ketiga, terdapat pengaturan balasan otomatis, jadi pelaku UMKM tak perlu repot mengetik hal sama lagi untuk pertanyaan sama dari pelanggan berbeda. Selain itu, ada pula fitur label pesan, dimana pelaku UMKM dapat mengelompokkan pesan dari pelanggan, misal mana saja pelangga baru, mana pelanggan yang sudah bayar dan mana saja pesanan yang perlu dikirim.

Guna memudahkan pelaku UMKM, terdapat kode QR bagi setiap pengguna WhatsApp Business yang dapat dibagikan ataupun dicetak. Melalui kode QR pelanggan cukup menscan kemudian akan langsung terhubung ke chat WhatsApp Business penjual. WhatsApp Business sendiri, kata Karissa, sudah meluncur di Indonesia sejak 2018 lalu.

"Di Indonesia ada 6 juta pengguna setiap bulannya yang melihat katalog produk dan jasa UMKM di WhatsApp Business. Kalau secara global seluruh dunia pengguna WhatsApp Business ada sekitar 50 juta setiap bulannya. Potensi di Indonesia tentu besar dengan jumlah 60 juta UMKM saat ini," imbuhnya.

Pemain di sektor UMKM yang merasakan manfaat dari bergabung dengan Whatsapp bisnis adalah Anton Wirjono, Founder & CEO The Goods Dept. Anton menjelaskan, The Goods Dept sebelum pandemi mengandalkan 80% penjualan secara offline dan 20% melalui online.

Lantaran pandemi usaha yang fokus menjual produk fashion lokal ini mengalami perubahan yang sangat signifikan, karena tak ada penjualan secara offline di tokonya. Hal itu karena adanya kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

"Sejak pandemi atau tepatnya PSBB, penjualan offline di toko kami itu nol dan penjualan online itu meningkat 100% baik ritel dan food delivery. Saya rasakan percepatan digital itu yang menyelamatkan kita dan WhatsApp Business ini jadi cara kita buat konversi ke digital," kata Anton.

Ia mengungkapkan, terjadi peningkatan penjualan ritel sebanyak dua kali lipat dari sebelumnya melalui digital terutama dalam penggunaan WhatsApp Business. Selain itu ada pula perubahan posisi karyawannya yang tadinya di toko kini diperbanyak di bagian packing atau pengemasan.

"Tidak perlu mennunggu konsumen lewat toko kita toko fisik. Melalui digital ini sebenarnya juga membantu kita melebarkan pasar jadi bisa merengkuh konsumen di seluruh Indonesia potensi customer kan jadi lebih besar kalau digital apalagi kalau barangnya viral terus menyebar bisa endorse juga influencer," jelas Anton.

Baca Juga: Begini cara tambah saldo kartu tol dengan Whatsapp

Editor: Khomarul Hidayat