KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja anak-anak usaha perbankan pada semester I-2023 yang semakin bertumbuh ikut kontribusi besar terhadap perolehan laba induknya. Kinerja PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) misalnya, tak lepas dari kontribusi anak usaha yang turut menyumbang pendapatan dan laba perseroan. Bank Mandiri tercatat membukukan laba bersih secara konsolidasi sebesar Rp 25,23 triliun di semester I 2023. Laba ini tumbuh 24,74% secara tahunan atau year on year (yoy) dari periode sama tahun lalu yang sebesar Rp 20,2 triliun.
Direktur Manajemen Risiko Bank Mandiri Ahmad Siddik Badruddin menuturkan pertumbuhan laba Bank Mandiri salah satunya didorong pertumbuhan kredit yang positif dan kontribusi dari perusahaan anak. “Seluruh anak usaha Bank Mandiri secara konsolidasi meraih total laba bersih sebesar Rp 5,2 triliun atau tumbuh 33,6% yoy pada semester I/2023, sebesar Rp 2,8 triliun diantaranya merupakan porsi kepemilikan Bank Mandiri,” kata Ahmad saat paparan kinerja belum lama ini.
Baca Juga: Investor Asing Rajin Masuk ke Bank di Indonesia, Bagaimana Kinerjanya? Kontribusi terbesar anak usaha Bank Mandiri pada semester I-2023 ini, datang dari Bank Syariah Indonesia (BSI) yang menyumbangkan laba sebesar Rp 1,43 triliun atau naik 33,64%. BSI sendiri mengantongi laba bersih pada semester I-2023 senilai Rp 2,78 triliun atau meningkat 30,5% dari perolehan laba periode sama tahun lalu senilai Rp 2,13 triliun. Di posisi kedua, kontribusi terbesar anak usaha Bank Mandiri pada semester I-2023 datang dari Bank Mandiri Taspen. Bank ini menyumbang laba Rp 386 miliar atau naik 22,93% ke Bank Mandiri. Bank Mandiri Taspen membukukan laba di semester I-2023 sebesar Rp 756 miliar, atau naik 22,93% secara tahunan. Di posisi ketiga ada AXA Mandiri Financial Services yang menyumbang laba Rp 350 miliar pada semester I-2023, meningkat 14,75% dari periode sama tahun lalu yang menyumbang Rp 305 miliar. AXA Mandiri Financial Services tercatat meraup laba bersih sebesar Rp 687 miliar di semester I-2023 atau naik 14,88% dari semester I 2022 sebesar Rp 598 miliar. Di posisi keempat, Mandiri Tunas Finance yang menyumbang laba Rp 276 miliar ke Bank Mandiri atau tumbuh 91,67% secara tahunan. Mandiri Tunas Finance mencatat laba bersih di semester I-2023 sebesar Rp 501 miliar atau naik 77,03% dibandingkan semester I-2022 yang sebesar Rp 283 miliar. Sementara itu, laba bersih anak perusahaan PT Bank Negara Indonesia (BNI) tumbuh 50,1% secara tahunan menjadi Rp 255,2 miliar per Juni 2023. Ini ditopang kinerja seluruh perusahaan anak terutama BNI Life dan hibank. Adapun total kontribusi perusahaan anak di semester I 2023 mencapai 6% dari laba bersih konsolidasi BNI. BNI memiliki 6 anak usaha yakni BNI Multifinance, BNI Sekuritas, BNI Life, BNI remittance, hibank, BNI Ventures. Serta memiliki dua cucu usaha melalui BNI sekuritas yakni BNI Asset Management dan BNI Securities. "BNI saat ini memiliki 6 anak perusahaan yang bergerak di berbagai bidang jasa keuangan dan terus diarahkan untuk bersinergi memperkuat bisnis inti BNI dan melengkapi solusi keuangan yang diberikan kepada nasabah BNI Group," ungkap Direktur Keuangan BNI, Novita Widya Anggraini kepada kontan.co.id. Novita menjelaskan, di tahun ini BNI akan fokus memperkuat fundamental anak perusahaan agar mampu bersaing dan menjadi top of mind nasabah di masing-masing industrinya. Termasuk upgrade core system, peningkatan kapabilitas digital, penajaman fokus & model bisnis, penguatan aspek risiko, serta penguatan aspek human capital. Kinerja anak usaha juga ikut menopang PT Bank Central Asia Tbk (BCA). BCA saat ini memiliki sembilan anak usaha, yakni BCA Finance, BCA Multifinance, BCA Sekuritas, BCA Syariah, BCA Insurance, BCA Life, BCA Finance Limited Hong Kong, Central Capital Ventura, dan BCA Digital. Pada semester I-2023, BCA dan entitas anak membukukan laba bersih sebesar Rp 24,2 triliun, atau tumbuh 34,0% YoY. EVP Corporate Communication and Social Responsibility BCA Hera F Haryn menyampaikan, khusus untuk total laba bersih entitas anak, tercatat tumbuh 17,8% YoY. "Adapun entitas anak yang menjadi kontributor laba bersih terbesar adalah BCA Finance. Secara keseluruhan, kami melihat entitas anak mampu mempertahankan kontribusinya terhadap profitabilitas Grup BCA," kata Hera.
Hera menjelaskan, pada prinsipnya, pengembangan entitas anak difokuskan pada sinergi dengan perusahaan induk, guna memberikan solusi keuangan terbaik dan komprehensif, sehingga dapat memenuhi beragam kebutuhan nasabah yang semakin berkembang. "Ke depan, BCA dan entitas anak akan semakin memperluas dan memperkuat ekosistem bersama baik di sektor jasa keuangan maupun sektor berorientasi teknologi potensial masa depan. Kami berkomitmen untuk memberikan kontribusi dalam rangka mendorong pemulihan ekonomi nasional," imbuhnya.
Baca Juga: Dinilai Terlalu Tinggi, OJK Bakal Siapkan Aturan Penghitungan Dividen Perbankan Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Khomarul Hidayat