Makin Ditinggalkan, Pendanaan Fintech Global Turun Hampir 50% di Semester 1-2023



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tanda-tanda turunnya minat investor terhadap sektor financial technology (fintech) kembali terlihat. Ini tercermin dari jumlah pendanaan yang diberikan oleh perusahaan modal ventura terhadap sektor yang sempat melonjak di masa pandemi Covid-19 ini.

Riset terbaru dari S&P Global Market Intelligence menyebutkan pendanaan modal ventura untuk startup fintech telah anjlok secara global sebesar 49% dari tahun ke tahun menjadi US$ 23 miliar,  di tengah penurunan ekonomi.

Tanda yang paling mengkhawatirkan dari turunnya minat terhadap fintech justru terlihat dari jumlah kesepakatan yang terjadi. Putaran pendanaan Fintech pada separuh pertama tahun ini berjumlah 1.178, mencatat penurunan 64% dari semester 1 2022.


Di kuartal II/2023 sendiri, jumlah kesepakatan bergeser ke bawah menjadi 522 putaran pada dibandingkan 656 putaran di kuartal I/2023 dan 944 putaran di kuartal II/2022, menjadikannya kuartal paling lambat dalam catatan selama 2,5 tahun terakhir.

“Kegagalan Silicon Valley Bank pada pertengahan Maret semakin mengurangi selera risiko investor,” tulis riset tersebut dikutip Jumat (14/7).

Baca Juga: KoinWorks Salurkan Pembiayaan Rp 4,3 Triliun Hingga Kuartal II-2023

Riset tersebut juga menyebutkan perlambatan ekonomi global memengaruhi tren pendanaan fintech di semua wilayah. Eropa, Timur Tengah, dan Afrika menjadi wilayah dengan dampak relatif parah karena investasi untuk fintech turun 75% menjadi US$ 4,28 miliar.

Sementara itu, Asia-Pasifik mengalami penurunan 19%, dengan aktivitas pendanaan mencapai US$ 5,68 miliar. Amerika Utara tetap menjadi wilayah terbesar, mencatatkan US$ 12,36 miliar, penurunan 30% dari periode tahun lalu.

Dalam hal masing-masing negara, AS mengumpulkan pendanaan sekitar US$ 12,16 miliar, turun 28% dari semester 1/2022. Itu juga didukukan oleh putaran pendanaan Stripe yan senilai $6,87 miliar.

“Jika tidak, AS akan gagal melampaui volume kesepakatan semester 1/2020 yang terkena COVID sebesar US$ 8 miliar,” tulis riset itu,

Di antara pusat fintech terkemuka lainnya, investasi fintech India juga turun 27% menjadi US$ 1,8 miliar, dengan PhonePe saja mencapai US$ 850 juta. Perusahaan pembayaran yang menangani sebagian besar pembayaran seluler populer India perlu mengumpulkan $150 juta lagi untuk menyelesaikan targetnya sebesar $1 miliar untuk putaran pembiayaan yang sedang berlangsung.

Baca Juga: Ini Tips Pinjam Yuk Agar Terhindar dari Pinjol Ilegal

Jerman dan Cina daratan adalah satu-satunya pasar besar yang menghindari perlambatan, dibantu oleh kesepakatan besar yang mencakup lebih dari setengah nilai pendanaan agregat.

Putaran Insurtech Wefox senilai $510 juta pada bulan Mei menjadikan total pendanaan fintech Jerman menjadi $820 juta, naik 21% dari tahun ke tahun.

Cina Daratan melihat tingkat pertumbuhan yang lebih dramatis sebesar 461% dalam pendanaan fintech. Unit keuangan konsumen Ant Group mengumpulkan $1,5 miliar, menyumbang sebagian besar dari $1,8 miliar nilai penggalangan dana fintech di negara itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari