Makin ekspansif, Bayan Resources (BYAN) bidik produksi batubara 50 juta ton di 2025



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bayan Resources Tbk (BYAN) berambisi menggandakan volume produksi batubara dalam beberapa tahun ke depan. Pada tahun 2025 mendatang, produsen batubara milik pengusaha Dato' Low Tuck Kwong ini membidik target produksi tahunan mencapai 50 juta ton.

Pada tahun 2021, manajemen Bayan Resources memproyeksikan volume produksi batubara berkisar 32 juta ton hingga 34 juta ton. Target tersebut tumbuh 5,96%-12,58% dibandingkan realisasi produksi tahun 2020 yang sebesar 30,2 juta ton.

"Kami memperkirakan 2022 akan menjadi tahun transisi bagi perusahaan, saat jalan pengangkutan batubara ke Sungai Mahakam dan fasilitas pemuatan tongkang telah selesai dan kami mulai meningkatkan produksi menjadi lebih dari 50 juta ton per tahun untuk beberapa tahun berikutnya," ungkap Presiden Direktur PT Bayan Resources Tbk, Low Tuck Kwong, seperti dikutip dalam dokumen laporan tahunan 2020 yang dirilis awal Mei 2021.


Baca Juga: Bayan Resources (BYAN) membeli aset dari dua anak usaha

Pertumbuhan produksi batubara Bayan Group dari tahun ke tahun terus meningkat. Pada tahun 2017, BYAN memproduksi batubara 20,90 juta ton, terus meningkat di 2018 sebesar 28,93 juta ton dan kembali naik pada tahun 2019 dengan produksi sebesar 31,89 juta ton. Pada tahun 2020 produksi mengalami penurunan akibat pandemi Covid-19, yakni sebesar 30,2 juta ton.

BYAN Chart by TradingView

Dari sisi volume penjualan, kinerja Bayan Group lebih moncer lagi. Pada tahun lalu Bayan mencapai rekor volume penjualan batubara, yakni sebesar 36,3 juta ton. Jumlah itu meningkat 24,3% dibandingkan realisasi penjualan tahun 2019.

"Hal ini karena debit air yang menguntungkan di Sungai Kedang Kepala selama hampir sepanjang tahun 2020, yang menyebabkan rekor pencapaian pengangkutan tongkang yang menjadi faktor utama di balik rekor volume penjualan kami," tutur Low Tuck Kwong.

Baca Juga: Bayan (BYAN) laporkan kenaikan cadangan batubara proyek Tabang dan Pakar Utara

Di sepanjang 2020, Bayan membukukan total pendapatan senilai US$ 1,39 miliar, naik 0,3% dibandingkan pendapatan 2019. Adapun laba bersihnya tumbuh 47% year-on-year (yoy) menjadi US$ 344,5 juta.

Bayan Resources memiliki 5 kontrak karya batubara (PKP2B) dan 16 Izin Usaha Pertambangan (IUP) dengan luas total konsesi 126.293 hektare. Area pertambangan Bayan Group berlokasi di Kalimantan, yakni Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan.

Selanjutnya: Low Tuck Kwong borong 1,47 juta saham Bayan Resources (BYAN)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sandy Baskoro