KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina Hulu Energi (PHE) mengungkapkan telah menemukan 7 blok migas baru yang siap dikembangkan. Direktur Eksplorasi Pertamina Hulu Energi, Muharram Jaya Penguriseng menyatakan, saat ini pihaknya tengah mengelola 7 blok migas baru yang siap dikembangkan. Salah satu blok migas baru yang diceritakan Muharram masuk dalam kategori big fish atau lapangan yang memiliki potensi cadangan migas besar. “Kami punya blok temuan itu di Laut Jawa yang sudah divalidasi 106 juta barel setara minyak (MMBOE) dari Blok Offshore North West Java (ONWJ),” ujarnya kepada Kontan, Selasa (1/8).
Selain di Jawa, sejumlah blok tersebut tersebar di Sulawesi Kalimantan, dan Sumatera Selatan.
Baca Juga: Anggaran Subsidi Energi Diproyeksi Membengkak Tahun 2023, Ini Pemicunya Berdasarkan catatan Kontan.co.id sebelumnya, sejumlah temuan
big fish baru ini yakni di Disc Manpatu 1-X, Kalimantan, PHE mendapatkan 43 MMBOE, dan Sumatra Selatan sumur WLL-001 sebesar 47 MMBOE. “Jadi totalnya (dari 7 blok migas) yang ada di tangan sekarang dan akan dikembangkan sebesar 494 MMBOE yang masih masuk dalam kategori
contingent resources,” ungkapnya. Sebagai informasi,
contingent resources atau sumber daya kontingensi merupakan keseluruhan sumber daya migas pada suatu waktu tertentu dan diperkirakan yang dapat diambil dari suatu kantong minyak tetapi secara komersil belum dapat diproduksi. Maka itu menurut Muharram, masih butuh proses yang cukup panjang untuk memonetisasi 7 blok migas baru tersebut. Proses yang harus dilewati ialah menyusun rencana pengembangan atau Plan of Development (PoD) terlebih dahulu. “Namun paling tidak eksplorasi kami siap untuk men-
deliver kira-kira dari 7 struktur besar itu sumber daya yang cukup signifikan,” ujarnya. Paling terdekat, Pertamina akan segera memonetisasi temuan di sumur Manpatu yang saat ini sudah melangkah ke fase PoD dan diskusi intens dengan SKK Migas. Muharram mengungkapkan, dari 7 blok baru tersebut, berdasarkan simulasi yang dilakukan ada dua blok yang akan menggunakan skema
cost recovery dan lainnya menggunakan skema
gross split plus tambahan insentif.
Baca Juga: Perusahaan Tambang Mulai Kurangi Emisi untuk Persiapan Perdagangan Karbon Pertamina Hulu Energi telah menyiapkan tiga strategi eksplorasi untuk meningkatkan cadangan migas. Pertama,
sustain yaitu untuk area yang sudah
mature (
existing asset) akan terus dilakukan eksplorasi dengan konsep eksplorasi yang baru dan teknologi baru. Kedua adalah kategori
growth, di mana Pertamina aktif di
open area karena memiliki peluang mendapatkan
big fish, tentunya dengan risiko yang besar dan biaya yang besar. Ketiga adalah melakukan kemitraan (
partnership) yang dalam pelaksanaannya tidak hanya
sharing investasi tetapi juga
sharing knowledge untuk menghasilkan hasil terbaik. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari