KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Startup smart vending machine kopi, Jumstart berencana semakin melebarkan sayap bisnisnya tahun 2024. Perusahaan rintisan ini bersiap menambah jumlah vending mechine yang dikelolanya. Raynald Soeharto, CMO JumpStart Indonesia menjelaskan, Jumpstart telah memiliki 3.600
vending machine yang tersebar di Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, dan Bali. Dari jumlah tersebut, sekitar 75% vending machine berada di Jabodetabek. Lokasinya tersebar di gedung perkantoran, transportasi hub, rumah sakit, perbankan, sekolah, kampus, dan beberapa instansi pemerintah lainnya. "Kedepannya selain menambah jumlah
vending machine kita ini, penyebarannya lebih luas lagi, jumlah titik titik nya juga akan kita sebar lebih banyak lagi, targetnya di akhir tahun 6.000 vending machine," ujar Raynald kepada Kontan, Kamis (22/8). Baca Juga: Perusahaan Modal Ventura Genjot Pembiayaan di Start Up AI dan Fintech Lending Raynald mengatakan, telah ada sekitar 20 jenis produk Jumpstart berupa
fresh coffee, minuman kaleng, dan lainnya. Dalam sehari, produksi produk Jumpstart bisa mencapai 3.000 sampai 5.000 pieces produk. Vending machine itu tak hanya menyediakan produk kopi Jumpstart, tetapi juga produk-produk perusahaan FMCG (fast moving consumer goods) besar seperti produk Mayora, Savoria, dan lainnya. Tercatat ada sekitar ratusan jenis produk yang telah masuk ke ekosistem vending machine Jumpstart. Raynald mengatakan, mesin Jumpstart didesain agar mampu memproses pembuatan kopi sampai pengecekan stok. Proses pembersihan mesin dan pengisian ulang bahan-bahan yang kosong juga rutin dilakukan.
Selain itu, Jumpstart juga menggandeng sejumlah BUMN dalam mendukung UMKM. Hal ini yang membuat channel distribusi UMKM semakin luas dan meningkatkan penjualan. Tercatat, ada sekitar 200 jenis produk dari 200 UMKM yang masuk ekosistem Jumpstart.
"Sejak masuk Jumpstart mungkin penjualan (produk UMKM) sudah meningkat 300% sampai 400%," kata Raynald.
Produk baru Lebih lanjut Raynald mengungkapkan, akan ada satu inovasi terbaru dari Jumpstart,
yakni smart drink maker. Mesin minuman pintar ini bisa membuat kopi, teh, jamu atau beberapa produk lain yang powder based. Jika vending machine yang ada saat ini menggunakan skema B to B, smart
drink maker nantinya akan menggunakan skema B to C. Artinya, penggunaan mesin tersebut ditujukan ke konsumen langsung atau di rumah pribadi. "Akan kita launch di tanggal 1 November ini di Jakarta Coffee
Week, sudah terintegrasi dengan teknologi yang lebih canggih, produknya bisa kopi kapsul dan non kopi kapsul," ungkap Raynald. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Putri Werdiningsih