KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produk reksadana berbasis environmental social governance (ESG) di Indonesia makin marak. Hal ini seiring dengan perhatian investor terhadap lingkungan dan return yang lebih menarik. Research Analyst Infovesta Kapital Advisori Arjun Ajwani mengatakan bertumbuhnya produk reksadana berbasis ESG di Indonesia merupakan hal yang wajar. Sebab, ESG tak hanya trending di Indonesia, melainkan seluruh dunia. "Makin banyak investor meminta perusahaan melaksanakan aspek ESG di bisnis mereka serta permintaan untuk produk ESG juga lagi meningkat karena makin banyak investor minat investasi di produk ESG," ujarnya kepada Kontan.co.id, Rabu (2/8).
Selain itu, kondisi investasi global saat ini sedang mengarah ke investasi berbasis ESG sehingga juga memberi dampak ke industri reksa dana. Teranyar, produk Reksadana BNP Paribas Indonesia ESG Equity dari PT BNP Paribas Asset Management.
Baca Juga: Catat Return Paling Tinggi, Simak Prospek Rreksadana Pendapatan Tetap di Semester II Direktur & Head of Marketing and Product Development BNP Paribas AM Maya Kamdani menjelaskan, makin banyak produk reksa dana berbasis ESG juga lantaran sudah banyak keluar regulasi atau standar pelaporan terkait ESG. Menurutnya, tekanan ke depan juga semakin besar. Contohnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) yang mengharuskan laporan berkelanjutan dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang sudah banyak mengeluarkan peraturan terkait hal tersebut, salah satunya POJK 51. "Jadi institusi sudah di bawa ke sana (ESG) sehingga siap atau tidak harus ke arah sana. Capital flow juga akan masuk ke perusahaan atau saham yang mendukung atau menunjukan praktik ESG yang baik," paparnya. Di sisi lain, Maya menyebut bahwa reksa dana berbasis ESG juga memiliki return yang lebih baik dibandingkan dengan non-ESG. Juga, secara standar devisiasi atau tingkat volatilitas dinilai jauh lebih baik. Arjun sepakat bahwa sepanjang tahun berjalan ini return dari indeks berbasis ESG mencetak kinerja yang lebih baik dibandingkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Ia mencontohkan, mengacu pada Low Carbon Leaders dan IDX ESG leaders hasil return dari awal tahun (Ytd) mencatatkan kinerja lebih baik dibandingkan dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, Rabu (2/8), IHSG memiliki return 0,06% Ytd. Sementara Low Carbon Leaders menghasilkan kinerja 3,60% Ytd dan IDX ESG leaders sebesar 1,41%.
Dibandingkan dengan produk PNB Paribas AM lain, kinerja produk reksadana berbasis ESG mayoritas juga mencetak kinerja yang lebih baik. Asal tahu, perusahaan ini memiliki empat produk reksadana berbasis ESG, yakni, BNP Paribas Cakra Syariah USD, BNP Paribas Greater China Equity Syariah USD, BNP Paribas Sri-Kehati, dan BNP Paribas Indonesia ESG Equity. Hasilnya, BNP Paribas Cakra Syariah USD hingga (27/7) mencetak return 15,22% Ytd, BNP Paribas Sri-Kehati 9,04% Ytd, dan BNP Paribas Indonesia ESG Equity sebesar 2,95% sejak diluncurkan Maret 2023. Hanya BNP Paribas Greater China Equity Syariah USD yang mencatatkan kinerja negatif sebesar 4,71%.
Baca Juga: PNB Paribas AM Bidik Pertumbuhan AUM Reksa Dana Berbasis ESG Rp 100 Miliar Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Khomarul Hidayat