WASHINGTON. Tahun ini, U.S. Postal Service telah mengurangi jumlah pekerjanya sebanyak 25.000 orang lantaran harus berjibaku untuk mengurangi defisit yang kian membengkak. Hal ini ditegaskan oleh Postmaster General John Potter, kemarin Senin (18/5). Orang yang dipekerjakan oleh kantor pos kini dibawah 635.000 orang; turun dari 800.000 orang satu dekade silam. Ribuan dari rute pengangkutan ini telah dikurangi kantaran volume pengiriman surat juga menyusut. "Kami punya infrastruktur, yang sejujurnya, kami tidak sanggup mengelolanya dengan pendapatan yang kami terima saat ini," kata Potter. Kantor pos ini masih harus menghadapi kerugian potensial yang besarnya sekitar US$ 6,5 miliar tahun ini. Dengan peningkatan utang dan perubahan yang beragam, tahun ini kantor pos juga kemungkinan akan makin merugi US$ 1,5 miliar. Kantor pos kini tengah berupaya meminta ijin dari Kongres untuk menjadwalulang kontribusinya untuk pendanaan kesehatan bagi para pensiunan. Hitungannya, bakal mengurangi pengeluaran kantor pos tahun ini sekitar US$ 2 miliar. Bagaimanapun juga, Potter menekankan bahwa permasalahan utama adalah lemahnya perekonomian. Kantor pos ini tengah menunggu pemulihan. Namun, permasalahan tak hanya berhenti sampai di situ saja. Kantor pos juga harus menghadapi pengiriman surat kelas utama lantaran orang-orang mulai beralih menggunakan internet untuk berkomunikasi. Kantor pos diprediksikan akan menangani 170 miliar item surat tahun inil anjlok dari titik tertingginya yang biasanya mencapai lebih dari 210 miliar item surat. Potter kini tengah meminta persetujuan Kongres untuk mengurangi masa pengiriman normal dari enam hari menjadi lima hari.
Makin Merugi, Kantor Pos AS Pecat 25.000 Pekerja
WASHINGTON. Tahun ini, U.S. Postal Service telah mengurangi jumlah pekerjanya sebanyak 25.000 orang lantaran harus berjibaku untuk mengurangi defisit yang kian membengkak. Hal ini ditegaskan oleh Postmaster General John Potter, kemarin Senin (18/5). Orang yang dipekerjakan oleh kantor pos kini dibawah 635.000 orang; turun dari 800.000 orang satu dekade silam. Ribuan dari rute pengangkutan ini telah dikurangi kantaran volume pengiriman surat juga menyusut. "Kami punya infrastruktur, yang sejujurnya, kami tidak sanggup mengelolanya dengan pendapatan yang kami terima saat ini," kata Potter. Kantor pos ini masih harus menghadapi kerugian potensial yang besarnya sekitar US$ 6,5 miliar tahun ini. Dengan peningkatan utang dan perubahan yang beragam, tahun ini kantor pos juga kemungkinan akan makin merugi US$ 1,5 miliar. Kantor pos kini tengah berupaya meminta ijin dari Kongres untuk menjadwalulang kontribusinya untuk pendanaan kesehatan bagi para pensiunan. Hitungannya, bakal mengurangi pengeluaran kantor pos tahun ini sekitar US$ 2 miliar. Bagaimanapun juga, Potter menekankan bahwa permasalahan utama adalah lemahnya perekonomian. Kantor pos ini tengah menunggu pemulihan. Namun, permasalahan tak hanya berhenti sampai di situ saja. Kantor pos juga harus menghadapi pengiriman surat kelas utama lantaran orang-orang mulai beralih menggunakan internet untuk berkomunikasi. Kantor pos diprediksikan akan menangani 170 miliar item surat tahun inil anjlok dari titik tertingginya yang biasanya mencapai lebih dari 210 miliar item surat. Potter kini tengah meminta persetujuan Kongres untuk mengurangi masa pengiriman normal dari enam hari menjadi lima hari.