KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Rusia dan China ingin meningkatkan penggunaan rubel dan yuan dalam hubungan perdagangan bilateral untuk mengurangi ketergantungan mereka pada dolar AS. Dilansir dari South China Morning Post, nilai perdagangan antara kedua negara pada 2018 naik 25% menjadi US $ 108 miliar, tetapi hanya sekitar 10% hingga 12% saja yang dilakukan dalam mata uang mereka sendiri. Di mana penggunaan yuan lebih tinggi ketimbang rubel. Duta besar Rusia untuk China Andrey Denisov menyebut baik Moskow dan Beijing ingin meningkatkan persentase tersebut secara signifikan.
Makin mesra, Rusia ingin kurangi pemakaian dolar AS dalam perdagangan dengan China
KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Rusia dan China ingin meningkatkan penggunaan rubel dan yuan dalam hubungan perdagangan bilateral untuk mengurangi ketergantungan mereka pada dolar AS. Dilansir dari South China Morning Post, nilai perdagangan antara kedua negara pada 2018 naik 25% menjadi US $ 108 miliar, tetapi hanya sekitar 10% hingga 12% saja yang dilakukan dalam mata uang mereka sendiri. Di mana penggunaan yuan lebih tinggi ketimbang rubel. Duta besar Rusia untuk China Andrey Denisov menyebut baik Moskow dan Beijing ingin meningkatkan persentase tersebut secara signifikan.