Makin Murah, Harga Emas Turun Empat Minggu Berturut-turut



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas bergerak tipis pada hari Jumat dan mencatat penurunan mingguan keempat berturut-turut. Data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang kuat baru-baru ini meningkatkan taruhan untuk suku bunga tetap lebih tinggi dalam waktu yang lebih lama.

Jumat (18/8), harga emas spot turun tipis ke US$ 1.889,31 per ons troi dari hari sebelumnya yang ada di US$ 1.889,43 per ons troi. Sedangkan dalam sepekan, harga emas spot turun 1,28% dari US$ 1.913,76 per ons troi pada Jumat (11/8) pekan lalu.

Sedangkan harga emas kontrak Desember 2023 di Commodity Exchange menguat tipi9s 0,07% ke US$ 1.916,50 per ons troi pada perdagangan kemarin. Dalam sepekan, harga emas berjangka AS turun 1,55%.


Dalam empat pekan terakhir, harga emas spot mengakumulasi penurunan 3,70%. Sedangkan periode yang sama, harga emas berjangka anjlok 4,43%.

Baca Juga: Harga Emas Spot Menuju Penurunan Mingguan Ketiga, Jumat (18/8)

Membatasi penurunan harga emas di perdagangan kemarin, nilai tukar dolar AS turun 0,2%, membuat emas lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya.

"Emas punya masalah di mana ia bersaing dengan instrumen yang menghasilkan 4%-5%, seperti obligasi, sementara emas tidak menghasilkan apa-apa," kata Phillip Streible, kepala strategi pasar di Blue Line Futures, di Chicago kepada Reuters

Dia menambahkan bahwa kondisi tersebut menyebabkan emas bukan menjadi kelas aset yang ideal. 

"Emas mungkin terus berjuang untuk menarik permintaan dari investor sampai ada sesuatu yang rusak, baik melalui kredit, dolar yang lebih lemah, atau kepercayaan FOMC telah mengalihkan fokusnya ke pemotongan suku bunga," kata kepala strategi komoditas Saxo Bank Ole Hansen dalam sebuah catatan.

Baca Juga: Harga Emas Naik Tipis dari Posisi Terendah Dalam 5 Bulan Terakhir

Menurut Fedwatch CME, para trader memperkirakan The Fed akan mempertahankan suku bunga di kisaran 5,25%-5,5% hingga 2024. Sentimen penggerak pekan depan akan berasal dari panduan KTT Jackson Hole.

Premi emas fisik di China melonjak ke level tertinggi sejak Desember 2016 minggu ini karena kekhawatiran ekonomi mendorong permintaan safe-haven baru.

"Kami masih mengharapkan disinflasi dan peningkatan pengangguran untuk membawa pelonggaran kebijakan yang akan mendukung emas," kata ahli strategi di Macquarie. Dia menambahkan ada support harga emas signifikan di sekitar US$ 1.840 per ons troi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati