Makin Panas, Negara-Negara Ini Siapkan Rencana Evakuasi Warganya di Timur Tengah



KONTAN.CO.ID - Sejumlah negara telah meningkatkan rencana evakuasi dan peringatan di Timur Tengah saat Israel melancarkan serangan darat ke Lebanon dan Iran menembakkan rudal ke Israel.

Melansir Reuters, di Korea Selatan, Presiden Yoon Suk-yeol pada Selasa (2/10/2024) memerintahkan pengerahan pesawat militer untuk mengevakuasi warga Korea Selatan di Israel dan wilayah Timur Tengah lainnya.

Sementara, Kementerian Luar Negeri mendesak warga Korea Selatan di Israel dan Lebanon untuk segera pergi dengan cara apa pun yang tersedia.


Yoon bertemu dengan penasihat keamanan nasional dan ekonominya terkait konflik Timur Tengah, dan menyerukan tanggapan yang cepat tetapi terukur terhadap dampak apa pun pada pasokan energi, perdagangan, dan rantai pasokan negara itu.

Sementara itu, AFP memberitakan, Spanyol berencana mengirim dua pesawat militer untuk mengevakuasi sebanyak 350 warga negara dari Lebanon paling cepat pada 3 Oktober 2024.

Jerman, yang telah mengevakuasi staf, keluarga pekerja kedutaan, dan warga negara yang rentan secara medis dari Lebanon, telah mendesak warga negaranya untuk meninggalkan Iran.

Menanggapi permintaan dari Menteri Pertahanan Siprus untuk membantu mengevakuasi warga negaranya dari Lebanon, Yunani akan meminjamkan pesawat militer kepada negara anggota Uni Eropa yang paling dekat dengan Timur Tengah.

Baca Juga: Israel Membom Pusat Beirut dan Tewaskan 6 Orang, 1,2 Juta Warga Lebanon Mengungsi

Menurut pejabat pemerintah setempat pada Rabu (2/10/2024), Siprus telah mengaktifkan sepenuhnya mekanisme untuk memungkinkan warga negara ketiga yang mengungsi dari Timur Tengah melewati pulau itu dengan aman karena krisis di kawasan itu semakin memburuk.

Satu negara telah meminta bantuan Siprus untuk evakuasi warga sipil.

Otoritas Siprus telah menawarkan fasilitas kepada sembilan negara lain dalam membantu kelompok orang yang lebih kecil untuk pergi meninggalkan Kawasan Timur Tengah.

Hampir 60.000 orang dari Lebanon dievakuasi melalui Siprus pada tahun 2006, selama konflik skala besar terakhir antara Israel dan Hizbullah.

Yang lain telah menyewa pesawat karena bandara di Beirut tetap buka.

Kanada telah memesan 800 kursi di pesawat komersial untuk mengevakuasi warganya dari Lebanon, dengan militer menyiapkan sumber daya darurat di Siprus jika penerbangan komersial terganggu.

Baca Juga: Panik, Maskapai Penerbangan Berebut Alihkan Penerbangan Pasca Serangan Rudal Iran

Ribuan orang diperkirakan akan meninggalkan Lebanon.

Kantor berita resmi Tiongkok Xinhua melaporkan, lebih dari 200 warga negara China dievakuasi dengan selamat dari Lebanon oleh pemerintah.

Israel diserang pada 1 Oktober malam oleh roket yang diluncurkan dari Iran, menyusul serangan darat angkatan bersenjata Israel ke Lebanon selatan, tempat mereka bentrok dengan kelompok Hizbullah yang didukung Iran.

Operasi tersebut menyusul serangan udara hebat yang telah menghancurkan kepemimpinan Hizbullah, termasuk pemimpin lama Hassan Nasrallah, yang tewas di Beirut minggu lalu. 

Selanjutnya: Analis Kompak Rekomendasi Buy BBRI di Tengah Net Sell Asing, Rata-rata Upside 24%

Menarik Dibaca: 4 Ide Pekerjaan Untuk Tambah Uang Saku Pelajar di Luar Negeri

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie