Makin Serius Garap Pasar Ekspor, Jaya Swarasa Agung (TAYS) Siapkan Strategi Ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten manufaktur makanan ringan PT Jaya Swarasa Agung Tbk (TAYS) makin menunjukkan keseriusannya dalam menggarap pasar ekspor. 

Diketahui sebelumnya TAYS telah menandatangani Perjanjian Kemitraan Strategis yang mencakup hak eksklusif untuk distribusi produk ke Jepang dengan Mixio Holdings Incorporated yaitu perusahaan Jepang di industri makanan ringan.

Adapun, transaksi ini tidak berdampak material, namun akan memperluas distribusi produk TAYS di pasar internasional.


Chief Operating Officer (COO) Tays Bakers Andrew Sanusi mengatakan perseroan telah melakukan sejumlah langkah dari kerja sama ini salah satunya adalah mengadakan press conference di Jepang dengan maksud memperkenalkan produk andalan TAYS, yaitu Tricks. 

Baca Juga: Pabrik Kedua Jaya Swarasa Agung (TAYS) Siap Beroperasi Tahun Depan

“Kita baru perssconference di Jepang, kita juga sudah buka IG account untuk Trick Jepang. Di acara itu juga ada sekitar 7-8 influencer di Jepang, ini sebagai bentuk untuk preparation tahun depan,” ungkap Andrew saat ditemui dalam acara kunjungan ke pabrik TAYS, Selasa (14/11).

Ia menambahkan saat ini perseroan masih mengurus perizinan ke Food and Drug Administration atau Badan Pengawas Obat dan Makanan Jepang. Agar di awal tahun 2024 perseroan sudah bisa melakukan pengiriman perdananya ke negeri Sakura itu dengan lebih masif.

“Kita masih go through FDA disana atau BPOM disana, harusnya kita tahu akhir bulan ini sih, mereka juga masih estimasi pasarnya. Yang kita kirim nanti itu rasa original, kimchi, barbeque,” tambah Andrew.

Untuk pasar ekspor, Andrew menambahkan perseroan menggunakan dua skema. Skema pertama adalah skema trading dan skema kedua adalah distribusi. 

“Kalau trading itu jualan seperti jualan biasa saja, ada customer ya mereka jual. Nanti dari pihak sana yang minta berapa, kita kirimin. Tapi ada juga yang tipe distribusi, kalau customer sudah nyata, sudah paten baru dihitung butuhnya (produk) berapa,” katanya.

Khusus untuk pasar Jepang, TAYS lebih condong ke arah skema distribusi. Sebab sebagai produsen makanan skala besar, perseroan juga membutuhkan kejelasan mengenai permintaan produk. 

Baca Juga: Ekspansi ke Jepang, Jaya Swarasa Agung (TAYS) Gandeng Mixio Holdings

“Misalnya sudah punya 400 outlet sudah ada perhitungan berapa butuhnya, jadi sebulannya yang saya butuhkan segini. Kalau bagi kita paling bagus kedua, karena kita pabrik kan? Jangan sampai kadang banyak, kadang sedikit,” jelas Andrew. 

Disisi lain Alexander Anwar selaku Chief Executive Officer (CEO) TAYS mengakatan hingga saat ini ada dua jenis produk perseroan yang sudah diterima di pasar internasional. 

Yaitu produk biscuit & cracker dengan merek Tricks serta roller wafer dengan merek Wasuka. Dimana penjualan ekspor hingga saat ini menyumbang pendapatan perseroan 25-35%. 

“Pasar ekspor kita cukup luas ya, untuk ASEAN, produk kita sudah ada di Malaysia, Thailand, Vietnam, Singapura, Philipina kita juga baru masuk, dan Kamboja. Kemudian di Middle East, dan Amerika juga baru masuk,” jelasnya. 

Khusus Tricks, Alexander mengatakan produk ini termasuk produk baru yang dikembangkan perseroan namun dengan cepat bisa diterima pasar.  yang wafer rools 

“Karena Triks ini kan produk baru sebenernya, baru 2-3 tahun jadi untuk pasar ekspor memang sebagian besar itu datangnya (pendapatan) dari wafer rolls. Untuk Trick sendiri, market yang baru jalan itu di Filipina, kontener perdana sudah jalan 2-3 bulan lalu,” tambahnya. 

 
TAYS Chart by TradingView

Alexander juga menjelaskan jika dibandingkan dengan Wasuka, persebaran pasar Tricks di pasar internasional belum begitu luas. 

“Tapi penerimaannya cukup lumayan. Tricks sudah diterima di one of biggest chain Filipina, SM Mall of Asia. Kita expect Januari-Februari, Trick sudah gampang di carinya di Filipina,” katanya. 

Sedangkan untuk pasar Thailand, Alexander mengatakan produk Tricks sudah tersebar 4-5 lalu, dimana pemerataan produk juga sudah dijalankan, dan perseroan juga melakukan kerjasama ke sekolah-sekolah di Thailand.

“Untuk permintaan barang, disana cukup menjanjikan. Itu dua grup market yang tahun ini kita work on this year, kita expect tahun depan akan memberikan hasil yang lebih lagi,” tutupnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .