NEW YORK. Saham-saham AS dan indeks S&P 500 sama-sama terbanting ke level yang paling rendah sepanjang 11 tahun setelah rapor perekonomian membeberkan resesi yang mendalam dan penentu kebijakan menunda voting untuk menyelamatkan harga industri otomotif. "Kami sedang mencoba untuk menjauh dari jendela," kata James Paulsenchief investment strategist Wells Capital Management Inc. di Minneapolis. "Ini tidak berkaitan dengan fundamental, ini bukan neraca keuangan yang buruk, ini tentang ketakutan dan kepercayaan," imbuhnya. S&P 500 terjerembap 6,7% menjadi 752,44 jauh di bawah level 776,76 yang pernah dicapai saat pasar bearish pada tahun 2002. Dow Jones Industrial Average juga tersungkur 444,99 poin atau 5,6% menjadi 7.552,29. Sementara itu Nasdaq Composite juga melorot 5,1% menjadi 1.316,12. S&P 500 semakin menajamkan kemerosotannya sejak Oktober 2007 sebesar hampir 52%, paling buruk saat bearish market sejak Great Depression. Resesi semakin mengancam setelah klaim yang diajukan oleh para pengangguran menyentuh level yang paling tinggi sejak 1982. Ditambah lagi, indeks perekonomian juga terjun bebas untuk yang ketiga kalinya dalam empat bulan, dan The Fed menyatakan bahwa pabrikan di Philadelphia menyusut cepat dalam 18 tahun ini. Sebanyak 17 perusahaan di S&P 500 kehilangan lebih dari seperlima nilai pasar mereka saat ini, seiring dengan 10 indeks sektor industri utama juga terpeleset sedikitnya 3,5%. Lebih dari 2,2 miliar saham berpindah tangan di lantai NYSE. Hal ini merupakan sesi perdagangan yang paling menyibukkan para trader sejak 10 Oktober 2008 lalu. Indeks acuan Eropa juga anjlok 3,6% sementara indeks patokan Asia juga tersungkur 5,1%. Kemerosotan keduanya adalah yang paling buruk dalam lima tahun terakhir ini. Indeks MSCI Emerging Markets untuk developing market juga kehilangan 5,4%."Kekacauan terjadi sangat buruk di luar sana," kata Randy Bateman, chief investment officer Huntington Bancshares Inc. di Columbus, Ohio. "Perekonomian telah menyatakan diri menggelinding sangat, sangat lemah," tambahnya. Minyak mentah juga terjungkir 7,5% menjadi US$ 49,62 per barel, level yang paling rendah untuk pengiriman sejak Mei 2005. Saham-saham energi juga mengalami penyusutan yang paling besar dibandingkan 10 industri yang tercatat di S&P 500.Exxon Mobil Corp., perusahaan energi terbesar di AS, mengalami kemerosotan yang paling besar dalam sebulan ini, kehilangan US$ 4,91 atau 6,7% menjadi US$ 68.51. Sementara itu Chevron Corp., produsen minyak terbesar kedua di AS, juga terjungkal sebesar US$ 6,21, atau 8,8% menjadi US$ 64,40.General Motors Corp. mengimbuhkan 9 sen atau 3,2% menjadi US$ 2,88 setelah menanjak sebesar 43% menjadi US$ 4, sedangkan Ford menggemuk 13% menjadi US$ 1,39.Keterjungkalan S&P 500 sejak Oktober 2007 seiring dengan pendapatan perusahaan yang juga menyusut selama lima kuartal berturut-turut.
Makin Terjerembap, Bursa AS Mengibarkan Bendera Putih
Oleh: Femi Adi Soempeno
Jumat, 21 November 2008 08:07 WIB
BERITA TERKAIT
Internasional